Esposin, SOLO -- Umat muslim didorong untuk menerapkan nilai-nilai ajaran Islam dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Umat muslim juga harus berkontribusi nyata dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Demikian benang merah dari seminar nasional bertajuk "Sumbangsih Umat Islam dalam Meraih Kemerdekaan dan Menjaga Keutuhan NKRI" yang digelar Majlis Tafsir Al-Qur'an (MTA). Acara ini yang dilaksanakan di Gedung MTA Pusat Solo pada Sabtu (16/9/2023) ini dihadiri Pimpinan Pusat MTA, Ustaz Nur Kholid Syaifullah dan Ketua Umum MTA, Mugijatna.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Selain itu Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Ravik Karsidi; Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah, Haerudin dan unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Solo. Acara itu juga dihadiri sekitar sekitar 900 orang.
Dalam kesempatan itu, Pimpinan Pusat MTA, Ustaz Nur Kholid Syaifullah, menyampaikan MTA berkomitmen untuk menebar kasih sayang dan kemanfaatan untuk bangsa dan negara lewat dakwah Islam. Hal ini bagian dari kontribusi dalam menjaga kemerdekaan Indonesia.
"Kewajiban kita menjaga kemerdekaan dengan memperkuat persatuan dan kesatuan. Jangan mudah dicerai berai. Haqqul yaqin, anak bangsa pasti benci penjajah dan penjajahan," kata dia.
Ustaz Nur Kholid mengatakan kemerdekaan Indonesia merupakan anugerah dari Allah SWT. Para pejuang berkorban sampai titik darah penghabisan demi mengusir penjajah dari Tanah Air. Tentunya, umat muslim harus bisa menjaga kemerdekaan dengan hal-hal positif.
Ia juga mengingatkan generasi muda agar jangan menjadi generasi penikmat kemerdekaan melainkan generasi yang memberikan kontribusi kepada masyarakat dan bangsa. "Generasi muda tidak hanya menjadi generasi penikmat kemerdekaan karena identik generasi penghancur. Ini harus dipahami dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," papar dia.
Rangkaian Silatnas IV
Seminar nasional kebangsaan itu bagian dari rangkaian kegiatan Silaturahmi Nasional (Silatnas) IV yang akan digelar di Stadion Manahan Solo pada 24 September 2024. Sebelumnya, MTA telah menggelar apel elemen dakwah, penyaluran paket kemerdekaan, donor darah, seminar nasional pendidikan, dan seminar nasional kepesantrenan."Jadi seminar nasional kebangsaan ini kegiatan terakhir menyambut Silatnas IV," urai Ustaz Nur Kholid.
Staf khusus Menko PMK, Ravik Karsidi, mengungkapkan umat Islam berperan dalam menjaga keutuhan NKRI lewat pengembangan pendidikan Islam seperti madrasah. Hal ini dilakukan guna mencetak generasi yang berkarakter serta menghormati sesama.
Menurut Ravik, semangat kebangsaan dan nilai-nilai keislaman tidak dapat dipisahkan. Hal ini menjadi pedoman dalam membangun masa depan NKRI yang lebih kuat dan kokoh. "Islam itu perekat persatuan dan kerukunan di tengah keberagaman bangsa Indonesia. Islam mengajarkan toleransi, menghargai keragaman dan persatuan," urai dia.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Jawa Tengah, Haerudin, mengatakan kemerdekaan Indonesia tak lepas dari sumbangsih umat Islam yang gigih melawan penjajah. Kerajaan-kerajaan Islam gigih dalam melawan penjajah di daerahnya masing-masing. Perlawanan sengit terhadap penjajah juga ditunjukkan para ulama dan laskar perjuangan berbasis Islam.
"Tokoh pejuang Islam seperti Pangeran Antasari, Sultan Agung, dan Pangeran Diponegoro. Ada juga Tuanku Imam Bonjol, seorang ulama yang berjuang mengusir Belanda dalam Perang Padri," ujar dia.