Esposin, BOYOLALI–Lembaga Pasamuan Umat Buddha (LPUB) Boyolali menyelenggarakan peringatan Waisak 2569 BE Tahun 2024 di Wihara Giri Kedhaton Desa Sampetan, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Selasa (28/5/2024) malam.
Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, turut hadir dalam perayaan Waisak yang diadakan oleh LPUB tersebut. Dalam sambutannya, dia berpesan dan terus mengingatkan untuk selalu menjaga persatuan dan kerukunan antarumat beragama di Boyolali.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
“Kerukunan menjadi hal yang terpenting, semangat menjaga persatuan, toleransi antarumat beragama ini harus terus dijaga,” jelas Bupati Said seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (30/5/2024).
Menurutnya, persatuan dan kerukunan antarumat beragama sangat penting dalam membangun Boyolali. Selain itu, Said mengatakan hal tersebut sebagai bagian dari nilai-nilai Pancasila yang terus digaungkan dan dikabarkan kepada generasi muda.
Sementara itu, Ketua LPUB Boyolali, Sukardi, menyampaikan terdapat umat Buddha dari 37 wihara se-Boyolali berkumpul di Sampetan untuk merayakan Hari Waisak pada Selasa malam.
Peringatan Waisak bersama tersebut untuk mempererat persaudaraan dan kebersamaan antarumat Buddha di Boyolali.
“Selain itu, tujuan diadakannya Dharmasanti Waisak bahwa umat Buddha mempunyai kewajiban untuk mempelajari dan menghayati dharma ajaran luhur sang Buddha untuk menciptakan kedamaian ketenteraman, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan secara umum,” jelasnya.
Selanjutnya, Sekretaris Wilayah Sangha Agung Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Yang Mulia Jatiko Thera, mengatakan tema peringatan Waisak yaitu Keharmonisan Merupakan Pedoman Hidup Berdampingan Dalam Berbangsa.
Dengan tema tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat menumbuhkan kerukunan umat Buddha.
“Semoga ajaran Buddha menjadi teladan dalam pedoman hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Dan dapat menjalin kerukunan keharmonisan antarumat Buddha, beragama, bermasyarakat, dan berbangsa,” harap dia.