Esposin, KLATEN – Sebanyak 87 SMP bakal menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) pada April 2018 mendatang. Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten mewanti-wanti agar tak ada pungutan ke orang tua siswa guna mendukung UNBK di SMP negeri.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan SMP Disdik Klaten, Lasa, mengatakan 87 sekolah itu terdiri dari 65 SMP negeri dan 22 SMP sederejat berstatus swasta. Ia memastikan seluruh SMP negeri di Klaten sudah menggelar UNBK.
“Masih ada 20 SMP swasta yang belum melaksanakan UNBK. Rata-rata karena infrastruktur belum memadahi. Kalau sekolah swasta itu terkendala dari dana BOS yang kecil. Sementara, untuk mengadakan server dan genset itu butuh biaya mahal. Kemungkinan karena itu sehingga sekolah belum bisa melaksanakan UNBK,” kata Lasa saat dihubungi
UNBK bakal digelar pada 22-26 April mendatang. Terkait persiapan menjelang UNBK, Lasa menuturkan segera ada pelatihan proktor atau teknisi serta sosialisasi ke pengawas UNBK. “Secara administrasi ada penyusunan daftar nominasi tetap peserta UNBK,” urai dia.
Lasa menegaskan untuk SMP negeri Disdik sudah mewanti-wanti sekolah tak melakukan pungutan ke orang tua siswa dengan alasan untuk mendukung UNBK.
“Tetapi kan kadang dari komite itu mengumpulkan orang tua kemudian dari sekolah menyampaikan ada kekurangan sehingga dari komite berinisiatif menutup kekurangan itu. Ada juga yang gurunya itu mem-back-up kekurangan pelaksanaan UNBK seperti meminjami laptop. Secara prinsip, dari dinas memang tidak membolehkan ada pungutan khusus mendukung UNBK,” katanya.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMP Muhammadiyah Program Khusus Ngupit, Supriyadi, mengatakan ada 36 siswa yang mengikuti UNBK April mendatang.
“Ini sudah yang kali kedua menggelar UNBK. Komputer yang disiapkan ada 20 unit. Selama ini tidak ada kendala berarti menggelar UNBK,” katanya.