Esposin, SUKOHARJO - Pelaksanaan ujian nasional (UN) SMA/MA/SMK di Sukoharjo, Senin (13/4/2015), diwarnai ketidakhadiran 13 siswa karena sakit dan mengundurkan diri. Siswa sakit diharuskan mengikuti UN susulan pada 20-22 April 2015.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Kepala Bidang SMP, SMA, SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri, saat ditemui wartawan di kantornya, Senin, menginformasikan 13 siswa yang tidak mengikuti UN terdiri atas sembilan siswa SMK, tiga siswa SMA, dan satu siswa MA.
Dari sembilan siswa SMK itu enam di antaranya sakit dan tiga lainnya mengundurkan diri karena putus sekolah.
“Yang putus sekolah itu karena merantau. Mereka masing-masing dari SMK Kriya Sahid, Carikan, Sukoharjo; SMK Kasatriyan, Mendungan, Pabelan, Kartasura; dan SMK Muhammadiyah Watu Kelir,” kata lelaki yang disapa Heri itu.
Adapun tiga siswa SMA yang tidak mengikuti UN dua di antaranya mengundurkan diri, dan satu siswa sakit. Sedangkan satu siswa MA tidak ikut karena mengundurkan diri. Dua siswa SMA yang mengundurkan diri berasal dari SMAN 1 Mojolaban dan SMAN 1 Nguter. Satu siswa MA yang mengundurkan diri berasal dari MA Almukmin Ngruki.
“Secara umum UN berlangsung lancar meski ada dua siswa yang mengikuti UN di rumah sakit karena pada Senin ini perlu mendapat perawatan medis. Mereka adalah Marliya Nur Rohmah siswi MAN Sukoharjo yang dirawat di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Dia sakit demam. Satu lagi adalah Sabila Maratus siswi SMKN 3 Sukoharjo, dia dirawat di PKU Muhammadiyah Sukoharjo karena sakit demam berdarah,” imbuh Heri.
Di hari pertama itu Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, meninjau berlangsungnya UN di SMAN 1 Sukoharjo dan SMK Veteran 1 Sukoharjo. Wardoyo seusai meninjau di SMK Veteran 1 mengatakan berdasar laporan yang dia terima UN di seluruh sekolahan di Kabupaten Jamu lancar dan kondusif.