Esposin, KLATEN–Pembebasan lahan untuk jalan tol Solo-Jogja di Klaten terus berlanjut. Tim pengadaan lahan untuk jalan tol membayarkan uang ganti rugi (UGR) kepada pemilik 45 bidang lahan di Kecamatan Ngawen.
Pembayaran UGR dilakukan di Pendopo Kantor Kecamatan Ngawen, Selasa (22/2/2022). UGR diberikan kepada pemilik bidang lahan di Desa Senden (4 bidang), Manjungan (18 bidang), dan Pepe (23 bidang).
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
“Nilai yang diterima masing-masing pemilik bidang bervariasi ada yang Rp2,7 miliar ada yang Rp99 juta. Bidangnya bermacam-macam ada yang rumah ada juga yang sawah,” kata Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono, saat ditemui di Ngawen, Selasa siang.
Baca Juga: Warga Ngawen Klaten Gugat UGR Tol Solo-Jogja, Sri Mulyani Buka Suara
Sulistiyono mengatakan belum semua pemilik bidang terdampak lahan tol di Ngawen menerima UGR. Saat ini, tim masih menunggu surat persetujuan pembayaran dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). “Masih ada sebagian yang belum terbayar. Sudah kami ajukan dan saat ini menunggu dari LMAN,” kata dia.
Salah satu warga penerima UGR, Munawar, mengatakan rumahnya yang berada di Desa Pepe, Kecamatan Ngawen ikut terdampak proyek pembangunan jalan tol. Nilai UGR yang dia terima sekitar Rp900 juta. “Dapat hanya sedikit kok. Semuanya hanya Rp900 juta. Rencana mau untuk beli rumah lagi,” kata dia.
Salah satu warga pemilik bidang terdampak tol di Manjungan, Warsidi, 53, mengatakan bidang terdampak tol miliknya merupakan pekarangan rumah seluas 76 meter persegi. Nilai total UGR yang dia terima sekitar Rp99 juta. “Uang sudah masuk rekening,” kata Warsidi.
Baca Juga: UGR Tol Solo-Jogja, Bupati Klaten: Paling Tidak Ya Rp1,6 Juta/Meter
Warsidi mengatakan rumahnya tak terisolasi meski sebagian halaman terdampak untuk proyek pembangunan jalan tol. “Jadi yang sekarang menjadi jalan itu nanti untuk rest area. Sebagai gantinya, halaman rumah saya yang kena tol jadi jalan. Jadi besok rumahnya langsung menghadap ke jalan,” urai dia.
Warsidi mengatakan UGR yang diterima itu tak dia gunakan sendiri. Uang tersebut dibagi dengan anggota keluarga lainnya. “Hla niki didum wong wolu. Nyepuluh ewu we, wes lumayan [Ini masih dibagi dengan delapan orang. Menerima Rp10 juta per orang sudah lumayan],” katanya sembari bercanda.