Esposin, SRAGEN-Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang melibatkan truk pengangkut jeruk dan truk batu bara terjadi di Tol Solo-Ngawi KM 539 Jalur B arah Jakarta, Kebonkromo, Kecamatan Ngrampal, Sragen, pada Kamis (1/8/2024) sekitar pukul 05.50 WIB.
Peristiwa yang melibatkan sebuah truk berjenis Isuzu Traga berplat P 8079 GG bermuatan jeruk menabrak truk bermuatan batu bara berjenis tronton berplat B 9025 KYW pagi itu menyebabkan satu orang meninggal dunia. Korban adalah pengemudi truk pengangkut jeruk.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi melalui Kepala Unit Penegakkan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Sragen Iptu Nur Arifin menyampaikan bahwa penyebab kecelakaan maut itu diduga akibat sopir mengantuk sehingga tidak fokus berkendara.
Lebih lanjut, ia menjelaskan kronologi laka terjadi saat truk bermuatan batu bara melaju di lajur B dengan kecepatan sekitar 60 km/jam. Kecepatan itu, kata dia, merupakan kecepatan normal karena beban angkutan yang berat. Tiba-tiba, dari arah belakang, sebuah truk bermuatan jeruk yang melaju di lajur yang sama dengan kecepatan sekitar 100 km/jam menghantam bagian belakang truk batu bara.
“Truk bermuatan jeruk itu dari Jombang menuju Solo, sementara truk bermuatan batu bara dari Surabaya menuju Sukoharjo,” kata Iptu Nur Arifin saat diwawancarai wartawan di kantornya, Kamis (1/8/2024).
Akibatnya, sopir truk bermuatan jeruk, BAS, 27 yang merupakan pemuda kelahiran Jombang itu meninggal dunia sesaat setelah dilarikan ke rumah sakit. Tampak pula, kondisi kondisi kabin pengendara truk bermuatan jeruk itu ringsek tak berbentuk lagi. Sementara, bagian belakang truk bermuatan batu bara tampak tidak mengalami kerusakan parah.
“Korban terjepit di kabin pengemudi. Sementara untuk pengendara truk bermuatan batu bara sedang kami amankan guna pemeriksaan lebih lanjut,” bebernya.
Sementara itu, pengemudi truk bermuatan batu bara, APW, 38, merupakan warga Malang, Jawa Timur saat diwawancarai wartawan mengaku bahwa kejadian itu bermula saat dia keluar dari rest area Ngawi setelah istirahat.
“Perjalanan sekitar 60 km/jam. Saya kaget soalnya nabrak saya keras sampai truk saya goyang. Truk [milik korban] nancep di belakang [truk bermuatan batu bara],” kata dia.