by Irawan Sapto Adhi Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Rabu, 14 Maret 2018 - 06:35 WIB
Esposin, SOLO -- Aksi mogok atau offline massal aplikasi Gojek selama lima hari oleh para pengemudi Gocar tak mempengaruhi manajemen Gojek untuk mengubah kebijakan soal skema target poin dan bonus harian.
Para pengemudi Gocar di Soloraya tetap harus mengumpulkan 16 poin untuk mencapai bonus harian tertinggi. Salah seorang pengemudi taksi pelat kuning yang memanfaatkan layanan Gocar, Pramono, mengatakan pada Selasa (13/3/2018), skema target poin dan bonus harian bagi pengemudi Gocar di Soloraya masih menggunakan skema baru, yakni 16 poin untuk bonus harian tertinggi.
Aksi mogok pengemudi Gocar sebelumnya bertujuan agar manajemen Gojek kembali menggunakan skema lama yang berlaku sebelum Selasa (27/2/2018) lalu, di mana dengan 12 poin pengemudi Gocar sudah bisa mendapat bonus tertinggi. Bukan hanya soal target poin, pengemudi Gocar juga keberatan dengan perubahan nominal bonus harian yang telah ditetapkan PT Gojek Indonesia.
Pramono menerangkan sebelumnya bonus harian tertinggi mencapai Rp300.000/hari. Namun, sekarang pengemudi hanya bisa meraih bonus harian tertinggi senilai Rp250.000/hari.
Baca juga:
Pramono yang merupakan pengemudi Taksi Kosti tersebut menceritakan pada Senin (12/3/2018), para pengemudi Go-Car mulai menghentikan aksi offline aplikasi serentak. Sebagai tindak lanjutnya, perwakilan pengemudi dan manajemen taksi pelat kuning di Solo mencoba melakukan pertemuan dengan perwakilan manejemen Gojek di Solo Baru, Sukoharjo.
Perwakilan taksi konvensional tersebut mendatangi perwakilan Gojek untuk menyampaikan keberatan dengan perubahan skema poin dan bonus harian. “Belum ada lagi perubahan skema target dan poin. Tapi yang jelas kemarin [Senin] kami sudah menyampaikan keberatan ke kantor Gojek di Solo Baru. Mereka kemudian menyamakan komitmen akan menyampaikan keberatan itu ke manajemen pusat,” jelas Pramono.
Penanggung Jawab Komunitas Pengemudi Taksi Online Kalong Soloraya, Ifan Anggar Prastya, sebelumnya mengatakan bukan tidak mungkin aksi offline aplikasi secara serentak bakal dilakukan lebih lama jika tidak ada respons positif dari manajemen PT Gojek Indonesia.