Esposin, KARANGANYAR--Polres Karanganyar masih menunggu hasil laboratorium forensik (labfor) dalam kasus jatuhnya sangkar wahana bianglala di pasar malam Cembengan Reborn Colomadu pada Selasa (21/11/2023) malam.
Sejauh ini, Polres Karanganyar baru menetapkan satu orang tersangka dalam insiden tersebut. Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Setiyanto mewakili Kapolres AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy mengatakan belum ada penambahan tersangka di tragedi wahana bianglala Colomadu.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
"Ya belum ada tambahan tersangka lain. Masih satu tersangka," kata Kasatreskrim, Senin (4/12/2023).
Kasatreskrim mengatakan satu orang tersangka ditetapkan merupakan operator bianglala berinisial, ADP. Polisi masih menunggu hasil labfor untuk menentukan apakah ada tersangka lain atau tidak.
Menurut Kasatreskrim, penetapan tersangka ADP dilakukan setelah penyidik menilai cukup bukti bahwa pelaku lalai hingga wahana bianglala jatuh dan menyebabkan dua korban mengalami luka parah di bagian kepala. Terkait kondisi korban, Kasatreskrim mengaku belum menerima informasi lanjutan.
"Korban kondisinya sudah membaik semua. Termasuk satu korban yang sempat kritis, sudah baik. Tapi apakah sudah rawat jalan atau masih dirawat di rumah sakit belum dapat info," katanya.
Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy sebelumnya mengungkapkan ada pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) dalam tragedi bianglala tersebut. Mestinya setiap kali akan digunakan kondisi wahana permainan dicek termasuk menyangkut mesin dan lainnya.
Namun ada dugaan kelalaian dalam tragedi tersebut. Terkait dengan pemilik bianglala apakah akan diperiksa, Kapolres mengatakan saat ini semuanya masih dalam proses pengembangan penyidikan.
"Selama proses penyidikan pasar malam di Colomadu itu kita tutup semuanya. Tidak terkecuali," kata dia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, wahana bianglala Pasar Malam Cembengan Reborn di Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, jatuh hingga menyebabkan dua korban terluka pada Selasa (21/11/2023) malam.
Dua pengunjung asal Magetan, Jawa Timur, terjatuh dari ketinggian 10 meter, saat bianglala berputar. Dua korban masing-masing Afrischa Yusti Nabrita, 22 warga Simbatan, Nguntoronadi, Magetan, dan Novrizal Fahru Gumilang, 21, warga Driyorejo, Nguntoronadi, Magetan kini dirawat intensif di RSUD dr. Moewardi Solo. Kedua korban tersebut mengalami luka parah di bagian kepala.
Informasi yang dihimpun Esposin, kedua korban saat itu tengah menaiki bianglala sekitar pukul 18.30 WIB. Namun saat masih dalam satu putaran permainan, wahana yang tengah ditumpangi kedua korban kejatuhan tempat kurungan atau sangkar bianglal dari bagian atasnya. Dua kurungan bianglala dalam kondisi kosong berada di atas kurungan korban menimpanya. Hingga kurungan korban ikut terjatuh.
"Korban terjatuh dari ketinggian sekitar 10 meter. Ada tiga kurungan bianglala yang jatuh. Dua kurungan kosong dam satu berisi korban. Kurungan kosong itu jatuh menimpa kurungan korban sampai terjatuh ke bawah," kata Sukarelawan Target Sukoharjo, Jayadi, yang ikut mengevakuasi korban.
Dia mengatakan kedua korban mengalami luka parah dan dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo untuk mendapatkan perawatan intensif.