WONOGIRI--Jumlah penderita Tuberkulosis (TBC) di Wonogiri masih tinggi. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Widodo, melalui Kabid Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan, Suprio Heryanto, mengatakan di tahun 2010 ada 466 orang positif menderita TBC. Sedangkan di tahun 2011 ada 446 orang. Jika sesuai target, setidaknya ada 700 temuan warga yang menderita TBC.
“TBC disebabkan bakteri yang bisa menular melalui udara. Jika telah menginfeksi paru-paru, maka bisa menginfeksi bagian lain di dalam tubuh,” terangnya, Jumat (2/3/2012). Walaupun banyak temuan penderita TBC, lanjut dia, rata-rata tingkat kesembuhan penderita mencapai lebih dari 90%. Jumlah itu di atas target dengan 85%. Ia berharap, warga menyadari pentingnya berobat jika ada yang menderita batuk lebih dari dua pekan dan tidak kunjung sembuh.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Masa pengobatan dan perawatan penderita TBC selama enam bulan. Dan enam bulan berikutnya, dilakukan pemeriksaan kembali apakah sudah sembuh atau belum. “Warga yang menderita TBC bisa mendapat pemeriksaan dan pengobatan gratis di semua puskesmas karena didanai oleh pusat. Hal itu karena TBC di Indonesia menjadi tiga terbesar di dunia sebagai salah satu penyebab kematian,” katanya.
Di sisi lain, HIV/AIDS juga menjadi perhatian pemerintah. Dari data di DKK Wonogiri sejak tahun 2005, jumlah penderita HIV/AIDS ada 65 orang. “Dari 65 orang itu, saat ini ada 41 orang yang masih hidup dan 24 orang sudah meninggal dunia. Dari 41 orang itu, ada 15 orang yang tidak melanjutkan pengobatan dan tidak lagi terdata maupun lapor,” imbuhnya.
Kedua hal tersebut merupakan fokus pendataan pemerintah hingga tahun 2015. Itu berpegang pada Millennium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
(Ayu Abriyani KP/JIBI/SOLOPOS)