Esposin, SRAGEN — Di beberapa daerah, salah satunya Sragen, hama tikus menjadi momok menjengkelkan bagi para petani. Seolah kehabisan akal, para petani yang geram memilih memasang jebakan beraliran listrik di sawah untuk membasmi hewan pengerat ini.
Jebakan tikus beraliran listrik ini dinilai lebih cepat membunuh tikus. Nahasnya, jebakan yang sama juga bisa membunuh si pemasangnya dan petani lain. Oleh karenanya, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Polres Sragen terus mengimbau petani untuk tidak lagi menggunakan jebakan tikus beraliran listrik yag nyata-nyata berbahaya.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Kasus terbaru, Lastri Retno Purwanto, 64, ibu mertua anggota DPRD Sragen, Heru Waluyo, meninggal dunia diduga karena terkena jebakan tikus di sawahnya sendiri, Jumat (31/12/2021). Dengan demikian, sedikitnya ada 22 warga yang jadi korban jebakan tikus beraliran listrik di Sragen hingga meninggal.
Baca Juga: Terkena Jebakan Tikus, Ibu Mertua Anggota DPRD Sragen Meninggal
Mengutip situs distan.bulelengkab.go.id, Jumat, pestisida nabati adalah pestisida yang dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di sekitar kita untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman. Ada beberapa keunggulan dari penggunaan pestisida nabati ini, yakni relatif aman, ramah lingkungan, murah dan mudah didapatkan, serta tidak menyebabkan keracunan dan tidak akan menyebabkan hama menjadi resisten.
Namun ada sedikit kekurangannya, yaitu penggunaanya harus berulang-ulang, tidak tahan lama, daya kerjanya lambat, dan tidak membunuh hama secara langsung.
Naca Juga: Banyak Jebakan Tikus, Ibu Mertua Anggota DPRD Sragen Meninggal di Sawah Sendiri
Jenis Tanaman Pestisida Nabati
Ada beberapa jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan pestisida nabati untuk mengendalikan hama tikus. Beberapa di antaranya adalah tanaman cabai (Capsicum annum), buah jengkol (Phitecellobium lobatum) dan buah pepaya tua (Carica papaya).Buah papaya tua bisa langsung diberikan pada tikus dan hasilnya hewan itu akan mati. Sedangkan yang digunakan dari jengkol dan cabai adalah air hasil rendamannya yang kemudian disemprotkan ke tanaman sehingga hama tikus menjadi berkurang nafsu makannya.
Buah jengkol mengandung minyak atsiri, saponin, alkaloid, terpenoid, steroid, tannin, glikosoda, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor dan vitamin. Cabai mengandung minyak atsiri, piperin dan piperidin yang berfungsi sebagai repellent dan mengganggu preferensi makan hama.
Baca Juga: Tikus Mengganas Setelah Ada Tol, 21 Petani Sragen Tewas Terkena Jebakan
Sedangkan buah papaya tua sebagai racun (enzim albuminose) atau kaloid carpine dalam mengendalikan tikus dengan potensi yang cukup besar. Ini karena buah papaya mengandung bahan aktif papain yang dapat digunakan sebagai rodentisida.Cara membuat pestisida nabati dengan bahan jengkol:
- Buah jengkol dikupas kulit luarnya maupun kulit arinya.
- Kemudian kupasan jengkol direndam dengan air dengan perbandingan 1 kg/10 liter air selama 24 sampai 36 jam sehingga air rendaman mengeluarkan aroma yang sangat menyengat yang dapat mengusir hama tikus.
- Meletakkan atau menyemprotkan larutan jengkol pada tanaman padi. Bukan hanya berlaku bagi tikus tetapi dapat mengusir burung yang menyerang tanaman padi.
Pembuatan pestisida nabati dengan cabai:
- Cabai ditumbuk halus kemudian direndam selama semalam.
- Disaring dan dapat langsung disemprotkan pada tanaman padi.
Pembuatan pestisida nabati dengan bahan buah pepaya tua:
- Buah papaya tua yang belum masak dikupas
- Buah dipotong kecil-kecil sebesar dadu.
- Kemudian disebarkan pada tempat yang biasa dilewati tikus.