Solo (Espos)--Tunggakan klaim jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo selama tiga bulan ini ternyata belum juga terbayar oleh Departemen Kesehatan (Depkes).
RSUD Moewardi mencatat, total tunggakan klaim tersebut hingga kini telah mencapai Rp 16,4 miliar yang terhitung sejak Mei-Juni-Juli 2009.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Humas RSUD Moewardi, Mulyati menjelaskan, pihaknya sebenarnya sudah mengirimkan semua berkas klaim Jamkesmas tersebut sejak beberapa bulan lalu. Namun, hingga kini baru klaim bulan April 2009 saja yang sudah terbayarkan.
"Sebelumnya bulan April juga belum terbayar. Namun, kini tinggal Mei-Juni-Juli 2009 yang masih belum juga terbayar," ujarnya ketika ditemui Espos di ruang kerjanya, Kamis (15/10).
Mulyati menjelaskan, jumlah klaim Jamkesmas di RSUD Moewardi setiap bulannya mencapai rata-rata Rp 5,5 miliar dengan jumlah pasien 6.200-an pengunjung. Dari jumlah tersebut, setiap kali berkas klaim dikirim ke Depkes, biasanya langsung cair.
Namun, untuk kasus klaim Jamkesmas tiga bulan tersebut, katanya, hingga kini masih nunggak. "Kami tak tahu persis alasannya kenapa sampai tiga bulan nunggak. Untung, RS Moewardi memiliki persediaan operasional hingga bulan Desember 2009 mendatang. Bahkan, sampai bulan Januari 2010 pun sebenarnya sudah kami sediakan dan cukup selama tak ada kejadian luar biasa (KLB) yang mewabah di Kota Solo dan sekitarnya," paparnya.
Selain pasien Jamkesmas, kata Mulyati, pasien miskin yang tak tercover program Jamkesmas atau Program Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) juga mendapatkan jatah dari RSUD Moewardi. asa