Esposin, BOYOLALI -- Ibu dan anak tertimpa talut ambrol di Dukuh Ngemplak RT 002/RW 001, Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali pada Rabu (15/11/2023) sore. Kejadian tersebut mengakibatkan bayi 18 bulan meninggal dunia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos, kejadian nahas tersebut terjadi saat sang ibu, Ratna, sedang menyusui sang bayi, SNN di ruang tengah sambil menonton televisi. Kemudian, talut sepanjang sekitar 12 meter dan tinggi 3 meter ambrol dan menimpa mereka.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Sang anak dikabarkan meninggal dunia di lokasi kejadian. Sedangkan sang ibu mengalami luka-luka dan dibawa ke Rumah Sakit Banyu Bening.
Saat disambangi Esposin, terlihat garis polisi mengelilingi lokasi kejadian. Sang nenek, Wagiyem, terlihat terus menangis sambil menyambut para pelayat.
Terlihat dinding di sisi timur rumah yang menghadap ke selatan tersebut ikut porak-poranda. Terlihat pula ruang tengah, dapur, dan bagian toilet di sisi timur hancur. Reruntuhan talut dan dinding seperti batu dan bata masuk ke ruangan.
Perangkat Desa Ngargorejo, Wiyadi, mengatakan awalnya terjadi hujan deras sekitar pukul 15.00 WIB. Kemudian, terjadi talut ambrol milik perumahan di samping rumah milik korban Ratna.
"Di dalam rumah itu ada seorang ibu dan anak balita. Anak dan ibunya berada di ruangan sini, tahu-tahu ada musibah tersebut. Lalu anak balita langsung meninggal di sini karena tertimpa, sudah dimakamkan semalam," kata dia saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Kamis (16/11/2023).
Sementara itu, ayah sekaligus kakek korban, Turimin, 57, menjelaskan saat kejadian sang ibu memeluk bayinya. Ia mengatakan anak dan cucunya tertimbun reruntuhan dan hanya terlihat sedikit.
Turimin mengatakan terlihat sang cucu memiliki luka di bagian dengkul dan telapak kaki. Lalu anaknya luka di bagian kaki dan tulang sekitar dada patah.
"Rencananya pukul 14.00 WIB siang nanti mau dioperasi," kata dia.
Ia menjelaskan perumahan dan talut di timur rumah anaknya tersebut telah ada sejak lama. Turimin mengatakan pihak proyek mengatakan akan bertanggung jawab untuk membenahi rumah, membiayai pemakaman, dan membiayai pengobatan sang anak.
"Penyebab runtuhnya kemungkinan bangunannya kurang kuat, terus kena hujan, lalu air dari timur ke barat banyak sekali. Kemudian enggak kuat talutnya, ini talutnya sebenarnya sudah lama," kata dia.