Esposin, BOYOLALI -- Polres Boyolali menangkap dua orang yang diduga membuang limbah berbahaya di sungai wilayah Brajan, Mojosongo, Boyolali, Selasa (12/12/2023) pagi. Video aksi mereka tepergok warga sebelumnya viral di media sosial.
Kasi Humas Polres Boyolali, Iptu Arif Mudi, menyampaikan pada Selasa sekitar pukul 09.30 WIB di Underpass Klepu, Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, dua orang pelaku pembuang limbah cair berwarna hitam ditangkap.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Kedua pelaku tersebut masing-masing Yoga Adipamungkas, 28, warga Desa Sidorejo, Teras, Boyolali, selaku sopir, dan Dodo Sukoharjo, beralamat di Desa Randusari, Teras, Boyolali, selaku kernet.
Arif mengatakan salah seorang warga yang berada di sawah melihat mobil L300 meneteskan limbah hitam berbau menyengat. Mobil tersebut kemudian membuang limbah di aliran sungai dekat Dukuh Klepu, Brajan, Mojosongo, Boyolali.
“Selanjutnya karena terlihat banyak orang, mobil tersebut berpindah lokasi. Akhirnya warga mengamankan pelaku dan barang bukti,” kata dia kepada Esposin, Selasa.
Arif mengatakan barang bukti yang diamankan yaitu satu unit mobil L300 warna hitam, tujuh drum wadah limbah B3. Limbah cair di tiga drum telah dibuang, sedangkah empat sisanya masih utuh.
Warga keberatan dengan pembuangan limbah tersebut karena mencemari sungai. “Aparat masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan para saksi,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, warga menangkap basah ada orang membuang limbah cair berwarna hitam pekat di sungai wilayah Desa Brajan, Mojosongo, Boyolali, Selasa. Warga tersebut juga merekam video aksi orang tersebut dan mengunggahnya di media sosial Facebook.
Saluran Irigasi Tercemar
Awalnya, warga curiga melihat ada tetesan limbah di jalan. Kepala Desa (Kades) Brajan, Siswanto, menceritakan pada Selasa (12/12/2023) sekitar pukul 10.00 WIB, ada seorang warga yang datang ke kantor desa melaporkan ada orang yang membuang limbah industri ke sungai wilayah Brajan.“Mereka tahu karena saat di jalan, mobil yang mengangkut limbah itu mengeluarkan tetesan limbah kelihatan sepanjang jalan. Kebetulan warna limbahnya hitam pekat,” kata Siswanto saat dihubungi Esposin, Selasa sore.
Setelah diikuti, ternyata sebelumnya orang tersebut sudah membongkar tiga drum di underpass Klepu, Brajan. Petani sekitar sempat memberi tahu untuk tidak dibuang di lokasi tersebut. Akhirnya, oknum tersebut bersembunyi dan berpindah lokasi akan tetapi masih di sekitaran sungai.
Saat orang tersebut hendak membuang limbah, banyak warga yang datang dan mengamankannya di tepi sungai wilayah Brajan, Mojosongo, Boyolali. Siswanto menduga kejadian tersebut bukan kali pertama namun sudah berkali-kali.
“Selama dua tahun ini kami dirugikan, banyak petani mengeluh tanahnya jadi keras. Semua tanaman mati, dan akhirnya masalah tidak selesai. Kami tidak ingin kecolongan dan tertipu dua kali, walau ini jumlahnya tidak banyak, tapi efeknya luar biasa,” jelas Siswanto.
Ia menjelaskan aliran sungai di Brajan mengalir ke Kali Pepe dan bermuara di Waduk Cengklik. Siswanto juga mengatakan saluran irigasi di sebelah lokasi pembuangan limbah sudah berwarna hitam dan membuat habitat di sana mati.
“Selama ini petani yang sudah berat hidupnya dirugikan dengan pembuangan limbah B3 di sungai. Nuwun sewu, tidak ada kata maaf untuk ini. Dan ini sepertinya limbah industri tekstil karena baunya menyengat,” kata dia.