Esposin, SUKOHARJO -- Jembatan Peren atau Jembatan Samin di Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, rusak akibat tertabrak barongan bambu yang terseret arus Sungai Samin, Kamis (18/11/2021) malam. Hingga Jumat (19/11/2021) siang, barongan bambu tersebut belum dievakuasi dan masih tersangkut di jembatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Esposin dari berbagai sumber, kejadian tertabraknya jembatan oleh barongan bambu diketahui pada Kamis sekitar pukul 23.00 WIB. Mengetahui hal tersebut, anggota Sukarelawan Relaksa mendatangi lokasi untuk mengecek kondisi.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Baca Juga: Duh! Rumah Kakek-Kakek di Nguter Sukoharjo Ambruk Diterjang Hujan Angin
Di lokasi itu ditemukan satu barongan bambu yang tersangkut di jembatan setelah terbawa arus sungai. Akibat dari kejadian tersebut, beberapa bagian jembatan di Grogol, Sukoharjo, rusak ringan lantaran pembatas jembatan dan dinding beton rusak.
Selain itu, batang bambu yang panjang sempat menghalangi akses kendaraan. Sukarelawan yang berada di lokasi langsung bertindak untuk memangkas bambu yang menghalangi akses kendaraan di jembatan.
Baca Juga: Usulan UMK 2022 Hanya Naik Rp11.704, Buruh Sukoharjo Kecewa
Barongan Belum Dievakuasi
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Sri Maryanto, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan penyebab terjadinya hal tersebut lantaran arus sungai yang tinggi dan deras sehingga menyebabkan barongan bambu di tepi sungai terbawa arus dan menabrak jembatan.“Semalam memang hujan merata dan durasinya cukup lama dengan curah hujan cukup tinggi. Sehingga arus sungai juga terpengaruhi. Akibatnya barongan bambunya ikut hanyut dan menabrak jembatan,” ucapnya ketika dihubungi Esposin, Jumat.
Baca Juga: Tanam Jagung, Petani di Grogol Sukoharjo Raup Untung Besar, Kok Bisa?
Kalakhar juga mengatakan kondisi saat ini akses jalan di jembatan yang rusak di Pandeyan, Grogol, Sukoharjo, itu sudah bisa kembali dilalui oleh masyarakat setempat. Namun, ia mengakui hingga Jumat siang, barongan bambu masih tersangkut di jembatan dan belum bisa dievakuasi secara menyeluruh.
“Untuk saat ini barongannya masih ada. Kalau tidak hujan, besok akan dilaksanakan giat pengondisian barongan tersebut berkoordinasi dengan BBWSBS, warga Desa Pandeyan, dan sukarelawan,” terangnya.