Esposin, SRAGEN -- Santernya upaya perekrutan warga negara Indonesia (WNI) menjadi anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) membuat jajaran Polres Sragen terus waspada. Sejumlah warga Sragen dideteksi pernah mempelajari dan menjadi pengikut ISIS.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Penjelasan tersebut disampaikan Kapolres Sragen, AKBP Dwi Tunggal Jaladri ditemui wartawan di Mapores Sragen, Sabtu (21/3/2015). "Kalau penyusupan [oleh aktivis ISIS] belum ada sampai sekarang. Berdasar pantauan di lapangan, ada beberapa orang yang pernah mempelajari paham ISIS. Tapi beberapa waktu terakhir mereka terpantau sedang tidak berada di Sragen," tutur Kapolres.
Dia mengatakan orang-orang tersebut adalah warga Sragen. Menurut Jaladri, polisi terus memantau keberadaan mereka. "Kami terus pantau mereka bila sewaktu-waktu kembali [di Sragen]. Bila berbahaya akan kita ambil tindakan," imbuh dia.
Kapolres menjelaskan para penganut faham ISIS di Sragen memang belum tergolong banyak. Mereka disinyalir tersebar di wilayah pinggiran dan perbatasan kabupaten. Disinggung kemungkinan penganut faham ISIS yang ke luar negeri, dia menampiknya.
Menurut dia tidak ada warga Sragen yang berangkat ke Suriah atau Irak untuk bergabung dengan ISIS. "Hasil pengawasan sementara mereka hanya pergi ke luar kota [Sragen]. Belum ada informasi mereka ke luar negeri [bergabung ISIS]," sambung dia.
Kapolres Sragen mengaku telah menggandeng elemen masyarakat di Bumi Sukowati untuk menangkal masuknya faham ISIS. Tapi pendekatan yang dilakukan memperhatikan kondusivitas lingkungan. "Jangan malah membuat situasi mencekam," kata dia.
Terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sragen, Minanul Azis, menyatakan paham ISIS dilarang masuk wilayah Sragen. Upaya mencegah masuknya faham ISIS menurut dia terus dilakukan MUI Sragen bersama seluruh elemen masyarakat.
Salah satunya deklarasi bersama menolak paham ISIS masuk Sragen di Makodim 0725/Sragen akhir 2014. "Deklarasi bersama sudah kami lakukan di Makodim Sragen. Hingga sekarang upaya menangkal masuknya ISIS terus kami lakukan," terang dia.
Minanul mengaku belum mendeteksi adanya penganut faham ISIS di Bumi Sukowati. Dia mengimbau masyarakat segera melapor bila ada warga yang mencurigakan. "Bila ada faham radikal segera laporkan kepada pihak berwajib," terang dia.
Pernyataan senada disampaikan Komandan Kodim 0725/Sragen, Letkol Inf. Edi Saputra, melalui Kasdim 0725/Sragen, Mayor Inf. Mantang. Menurut dia pengawasan terhadap faham ISIS terus dilakukan di wilayah perbatasan, utamanya Jatim.
Dia mengatakan sejauh ini belum ada pengikut ISIS yang aktif menyebarkan faham mereka di Sragen. Pendekatan persuasif dengan melibatkan semua elemen masyarakat terus dilakukan. "Pintu-pintu masuk Sragen jadi perhatian utama," kata dia.