Esposin, SOLO – Sejumlah warga Kota Solo dipulangkan dari Negara Malaysia oleh pemerintah setempat. Pemulangan itu diduga terkait kewaspadaan Malaysia atas bergabung mereka dengan Negara Islam Irak Syuriah (ISIS) melalui jalur Iran.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Informasi yang dihimpun Esposin, Rabu (18/11/2015), sejumlah warga Solo yang disebut-sebut telah dipulangkan dari Malaysia itu berlatar belakang dari berbagai garis keturunan arab, antara lain dari marga Mulachela, Jufri, Assegaf, maupun Alwi. Mereka diduga kuat sebagian besar tinggal di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon Solo.
Esposin mencari keberadaan warga tersebut ke pemerintah setempat, RT/RW, hingga petugas linmas di wilayah Pasar Kliwon. Namun, rata-rata tak mengetahuinya, baik identitasnya maupun keberadaanya di Malaysia beberapa hari terakhir.
“Kalau hanya namanya saja, ya susah mencarinya. Masalahnya, ada banyak nama serupa dan harus dicek satu per satu,” papar seorang Linmas Kelurahan Semanggi, Daryanto, saat ditemui Esposin.
Lurah setempat ketika dimintai konfirmasi juga mengungkapkan hal serupa, kecuali sudah ada alamatnya yang jelas baru bisa dicocokkan dengan data.
Namun, salah seorang Ketua RT 001/ RW 017, Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, Supardi, mengaku sempat mendengar pengakuan warganya yang hendak ke Malaysia sekitar dua pekan lalu.
“Ya, benar ada warga kami yang sempat bilang kepada saya mau ke Malaysia. Tapi, saya enggak tahu kalau soal pemulangan ini,” ujarnya ketika ditemui Esposin di kediamannya.
Warganya yang ke Malaysia tersebut, kata Supardi, bernama Abdullah Kamal Mulachela. Warga tersebut keturunan Arab dan berusia di bawah 40 tahun. Supardi mengaku tak bisa memastikan usia dan pekerjaannya. Namun, sejauh yang dia ketahui, Kamal memiliki dua putra. “Karena memang jarang ketemu. Biasanya diwakilkan pembantunya kalau ada urusan administrasi,” paparnya.
Esposin pun mendatangi rumah Kamal di RT 001/ RW 017, Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon bersama ketua RT dan Linmas. Namun, berulang kali dipanggil dan diketuk pagar pintunya yang tinggi, tak ada jawaban. Ketika ditanya sejumlah tetangganya juga tak tahu meski di dalam rumah lampu menyala terang.
Ketika ditanya apakah ada dugaan keterlibatan Kamal dengan ISIS, Supardi tak percaya. Menurutnya, selama ini Kamal justru dikenal sangat anti dengan gerakan-gerakan radikal.
Ia menduga Kamal dipulangkan ke Solo dari Malaysia karena nama dia berbau kearaban sehingga terkena imbas pengetatan antisipasi masuknya ISIS di Malaysia.
“Pak Kamal sejauh saya tahu itu orangnya malah enggak suka dengan hal-hal gituan [gerakan radikalis]. Mungkin dia dan warga lainnya terkena imbasnya atas tragedi di Prancis itu,” paparnya.