Esposin, SOLO — Kira-kira apa arti nama dari Loji Gandrung, bangunan yang kini digunakan sebagai rumah dinas Wali Kota Solo?
Bangunan berarsitektur Eropa itu kerap mencuri perhatian wisatawan yang berkunjung ke Solo. Apalagi lokasinya sangat strategis di jantung Kota Bengawan, yakni Jl Slamet Riyadi.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Baca Juga: Sejarah Bledug Kuwu Grobogan, yang Identik dengan Legenda Ajisaka
Mengutip kisah sejarah Loji Gandrung dari situs resmi Cagar Budaya Kemdikbud, bangunan ini sudah ada sejak masa penjajahan Belanda. Dahulu, bangunan tersebut merupakan kediaman dari Johannes Augustinus Dezentje yang menikah kedua kalinya dengan keluarga Keraton Solo, yakni saudara perempuan Sunan Paku Buwono IV pada 1819 bernama Raden Ayu Cokrokusumo.
Baca Juga: Ingatkan Peserta Ritual, Ini Sosok Juru Kunci Pantai Payangan Jember
Kemudian, Dezentje dan istri mendiami rumah ini sebagai kediaman keluarga. Rumah Dezentje ini dikenal memiliki hiburan gamelan, taman, dan halaman pekarangan yang luas serta dikelilingi benteng.
Lalu, apa arti nama dari Loji Gandrung?
Baca Juga: Lokasi Vaksin Booster di Solo, Lengkap dengan Cara Daftar dan Syaratnya
Nama Loji Gandrung sendiri disematkan karena masyarakat zaman dahulu senang bersosialiasi antar kalangan elite Eropa dengana pesta makan, minum dan berdansa.
Baca Juga: Ramai Netizen Setuju Soal Daerah Istimewa Surakarta, Tapi Ada Syaratnya
Sehingga dari cerita sejarahnya, nama Loji Gandrung mengartikan rumah untuk bersenang-senang. Dahulu, orang-orang Eropa khususnya kalangan pengusaha dan profesional swasta kerap melakukan pesta di sini.
Setelah sepeninggal keluarga Dezentje karena bangkrut, Loji Gandrung diduga diambil alih oleh pemerintah Belanda. Ada juga yang mengatakan Loji Gandrung diambil oleh Keraton Solo.
Baca Juga: Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan, Lewat SMS dan Online
Pada masa kemerdekaan RI, Loji Gandrung pernah menjadi markas militer Indonesia. Bahkan, bangunan ini digunakan oleh Kolonel Gatot Subroto sebagai markas untuk menyusun strategi melawan Belanda pada Agresi Militer II pada 1948-1949.
Presiden RI I, Soekarno juga pernah berkunjung dan menginap di sini dan hingga sekarang Loji Gandrung menjadi rumah dinas Wali Kota Solo.
Baca Juga: Tak Hanya Pendopo Terbesar, Pura Mangkunegaran Punya Perpus Tertua