Esposin, KLATEN -- Identitas jenazah laki-laki yang ditemukan di kebun pisang Dukuh Karangturi, Desa Polan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, akhirnya terungkap. Laki-laki itu diketahui tinggal di kampung tak jauh dari lokasi jasadnya ditemukan.
Dari informasi yang diperoleh Esposin, pria itu berinisial TMM, 74, warga Dukuh Karanggeneng, Desa Polan. Kapolsek Polanharjo, AKP Abdillah, membenarkan identitas jenazah sudah diketahui. “Iya, warga dekat TKP. Dari keterangan keluarga sudah tiga hari tidak pulang,” kata Abdillah, Rabu (10/7/2024).
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Abdillah menjelaskan identitas jenazah diketahui setelah ada warga yang menginformasikan kehilangan anggota keluarga mereka. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata dari kaus, celana, serta sandal yang ditemukan di TKP identik dengan pakaian milik anggota keluarga mereka yang hilang.
Soal penyebab pria lansia itu meninggal dunia, Abdillah mengatakan belum diketahui. Keluarga sudah mengikhlaskan kepergian kakek-kakek tersebut dan tidak menghendaki autopsi. “Dari hasil pemeriksaan petugas medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” kata Abdillah.
Seperti diberitakan sebelumnya, sesosok jenazah laki-laki ditemukan di kebun pisang Dukuh Karangturi, Desa Polan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Rabu (10/7/2024). Kondisi jenazah sudah membusuk.
Jenazah ditemukan di pekarangan yang berdekatan dengan kompleks permakaman dan sungai. Lokasi penemuan dipenuhi pohon pisang. Jenazah kali pertama ditemukan salah satu warga saat mengecek pohon pisang di pekarangan tersebut sekitar pukul 07.45 WIB.
“Saat itu ada warga bernama Suraji mau melihat kebun pisang dan menemukan seorang laki-laki yang sudah meninggal kemudian menghubungi istrinya dan warga berdatangan. Penemuan itu diinformasikan warga ke Polsek Polanharjo,” kata Kapolsek Polanharjo, AKP Abdillah, saat ditemui di Mapolsek, Rabu (10/7/2024).
Jenazah ditemukan dalam posisi terlentang dan kondisinya membusuk. Dari hasil pemeriksaan petugas medis Puskesmas Polanharjo, jenazah diperkirakan sudah meninggal dunia sekitar lima hari sebelumnya dan tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan.
Abdillah menerangkan saat ditemukan mayat laki-laki itu mengenakan kaus lengan panjang didominasi warna oranye serta celana berwarna oranye-hijau. Tidak ditemukan barang-barang yang diduga milik laki-laki itu. Hanya ditemukan tas plastik warna oranye yang diselipkan di celana.
Jenazah kemudian dievakuasi Tim Inafis, sukarelawan, serta TRC BPBD Klaten ke RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.