Esposin, SOLO -- Suara letusan mirip tembakan atau petasan terdengar saat aparat kepolisian berupaya membubarkan massa dalam aksi demo bela Palestina di Bundaran Gladak, Pasar Kliwon, Solo, Jumat (21/5/2021).
Suara itu terdengar beberapa kali berdasarkaan rekaman video yang beredar. Menurut pengamatan Espos.id di lokasi, suara itu bukan tembakan melainkan suara petugas kepolisian memukul tameng atau shield yang mereka bawa.
Promosi Didukung BRI, Usaha Pisang Sale Mades di Parigi Sulteng Makin Berkembang
Selain itu, polisi juga membuat suara-suara seperti knalpot motor yang digas berulang kali untuk membubarkan massa. Peserta aksi demo akhirnya mundur ke arah barat.
Baca Juga: Aksi Demo Dukung Palestina Di Gladak Solo Diwarnai Aksi Bakar Bendera Israel
Sebelumnya, ratusan orang yang menamakan diri Himpunan Masyarakat Solo menggelar aksi demo mendukung Palestina di Bundaran Gladak, Pasar Kliwon, Solo, Jumat (21/5/2021) siang.
Aksi demo sempat diwarnai ketegangan saat massa menginjak-injak dan membakar bendera Israel. Saat orator berorasi, situasi juga sempat tegang saat ada seorang petugas kepolisian berpakaian sipil meminta orator untuk turun.
Jumlah peserta demo mencapai ratusan orang dan memenuhi hampir seluruh badan jalan di depan Patung Slamet Riyadi di Bundaran Gladak. Hal itu mengakibatakan arus lalu lintas tersendat.
Baca Juga: Heboh Video Camat & Lurah Se-Kecamatan Sukoharjo Hadiri Halalbihalal PAC PDIP
Aksi Solidaritas
Polisi berupaya membubarkan massa dengan menggiring ke arah barat. Pelaksana Humas Himpunan Masyarakat Solo, Endro Sudarsono, kepada wartawan di sela-sela demo mengatakan aksi itu adalah solidaritas sekaligus penggalangan dana untuk membantu rakyat Palestina."Ini aksi dalam bentuk tausiah dan penggalangan dana untuk rakyat Palestina yang terjajah sejak dulu oleh Israel, khususnya saat tarawih dibombardir di Jalur Gaza," ujar Endro.
Baca Juga: Ini Dia Kampus Al Azhar, Sekolah Rasa Disneyland Resmi Dibuka Di Sragen
Endro mengatakan mendukung langkah pemerintah RI melaksanakan kewajiban konstitusionalnya yaitu menghapus penjajahan dari muka karena tidak sesuai perikemanusiaan dan perikeadilan.
Endro juga berharap pemerintah membantu rakyat Palestina khususnya untuk infrastruktur juga lobi-lobi internasional ke PBB, OKI, dan sebagainya agar mengutuk penjajajah Israel atas Palestina.
Mengenai izin ke kepolisian, Endro mengatakan sudah mengajukan izin untuk aksi sebanyak 50 orang. "Tapi ini sudah 50 lebih dan kami berharap semuanya menerapkan protokol kesehatan karena Solo masih pandemi Covid-19," ujarnya.