Esposin, KARANGANYAR — Warga kota Karanganyar mungkin ada yang mendengar suara letusan atau suara dentuman, Sabtu (26/2/2022) sejak waktu subuh hingga sekitar pukul 07.00 WIB. Mungkin ada juga yang terheran melihat banyak tentara dan kendaraan militer lalu-lalang di kawasan Alun-alun dan sekitarnya.
Tenang saja. Sebab di kota Karanganyar ini memang sedang ada latihan pertempuran kota. Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) IV/Diponegoro Brigjen TNI Parwito menjelaskan, latihan ini adalah kegiatan rutin dan kali ini berlokasi di wilayah Karanganyar.
“Sebenarnya latihan seperti ini di Kodam IV/Diponegoro rutin dilakukan dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesiapsiagaan prajurit dalam berbagai teknik tempur, termasuk pertempuran kota” ujarnya seusai kegiatan.
Baca juga: Masjid Ini Dipercaya Tertua di Karanganyar, Ada Setelah Era Majapahit
Ia menjelaskan latihan pertempuran kota juga dilakukan mengingat situasi saat ini kota/pemukiman memungkinkan dilakukan suatu operasi apabila prajurit menghadapi situasi kontijensi.
Latihan ini diikuti 1.500 personel satuan tempur, dengan personel utama Yonif Raider 400/BR, dibantu Satuan Bantuan Tempur, Satuan Bantuan Administrasi. “Semua dilibatkan sehingga ini adalah latihan terintegrasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Komandan Satgas Pertempuran Kota di Karanganyar ini, Letkol (Inf) Suratman menjelaskan skenario dalam latihan tersebut. Menurutnya, pertempuran kota sudah direncanakan oleh musuh yang kekuatannya dari negara asing yang melakukan gerakan menuju ke Semarang atau sekitar Jawa Tengah.
Baca juga: Rumdin Bupati Karanganyar Direhabilitasi, Keris Kiai Pamot Dipindah
Mereka sebenarnya sudah dipukul mundur oleh pasukan TNI. Namun sisanya berafiliasi dengan gerakan separatis atau gerakan radikal di Jawa Tengah. Sehingga pihaknya diperintahkan oleh komando tugas daerah Kodam IV/Diponegoro untuk merencanakan pertempuran kota. “Diawali dengan pemisahan pengungsi atau masyarakat yang ada di Karanganyar, setelah selesai itu baru pertempuran,” ujarnya.
Pasukan Reaksi Cepat
Pertempuran ini melibatkan elemen yang ada atau seluruh pasukan yang ada di Jawa Tengah, salah satunya Satuan tempur yang diwakili Yonif Raiders 400/BR, Satuan Bantuan Tempur, dan Satuan Bantuan Administrasi.Lebih jauh, setelah terjadi pertempuran kota musuh memakai kekuatan militer sehingga kemudian diimbangi dengan kekuatan militer pula oleh pasukan TNI. Di sisi lain, beberapa pejabat Karanganyar juga disandera di Kantor Bupati.
“Sehingga untuk pembebasan ini kita butuhkan pasukan reaksi cepat yang diwakili oleh Yonif Raiders 400/BR dan kami berhasil membebaskan para sandera,” ujarnya. Rangkaian latihan ditutup dengan apel yang berakhir sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca juga: Mantap! Kucurkan Rp20 Miliar, Karanganyar Siap Bangun Pusat Kebudayaan