Esposin, KARANGANYAR -- Warga Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar mulai merasakan dampak polusi udara akibat kebakaran sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Solo.
Warga yang memiliki anak balita mulai mengungsikan diri ke rumah saudara atau kerabat. Mereka khawatir dampak debu asap kebakaran tersebut akan mengganggu pernapasan anak-anak.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Tokoh masyarakat setempat, Waluyo mengatakan sebagian warga masih bertahan terutama orang dewasa yang tidak memiliki anak balita.
"Dampak asap sudah mulai dirasakan warga. Jadi yang punya anak-anak sampai balita sudah mengungsi ke rumah saudara di luar Plesungan, jauh dari kebakaran," kata dia kepada Esposin, Minggu (17/9/2023).
Waluyo mengatakan ada ratusan kepala keluarga (KK) di wilayah Sulurrejo, Plesungan yang paling terdampak dengan kebakaran sampah TPA Putri Cempo Solo. Sebab, wilayah tersebut hanya berjarak belasan meter dari TPA Putri Cempo.
Saat ini, warga bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sukarelawan dari berbagai organisasi di Karanganyar dan beberapa wilayah lain di Solo Raya tengah melakukan pengawasan agar kebakaran tidak merembet ke pekarangan permukiman warga. Salah satu upayanya dengan melakukan penyekatan.
"Warga juga menyingkirkan daun-daun pohon yang kering agar tidak mudah terbakar. Karena jarak TPA sama pekarangan warga sangat dekat," kata dia.
Dia mengatakan warga sangat berharap api kebakaran sampah TPA Putri Cempo bisa segera padam. Tak dipungkiri setiap musim kemarau, sampah TPA Putri Cempo rawan terjadi kebakaran karena mengandung gas metan yang tinggi.
Sementara, suhu udara panas juga meningkat sehingga mudah menyebabkan terjadinya kebakaran.
"Mudah-mudahan api segera padam. Saat ini api masih membara," kata dia.