Esposin, WONOGIRI--Hasil produksi tembakau di Eromoko pada 2015 mencapai 671.723 kilogram dengan nilai Rp16 miliar. Pendapatan tersebut meningkat 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Camat Eromoko, Danang Erwanto, mengatakan hasil produksi tembakau 2015 cukup banyak. "Nilai produksi pada 2015 mencapai Rp16.298.212.300. Miningkat sekitar 50 persen dari tahun sebelumnya, yaitu sekitar Rp8 miliar," kata dia kepada Esposin, Minggu (7/2/2016). Hal tersebut membawa dampak positif bagi petani tembakau di Eromoko. Sebab pendapatannya meningkat.
Di Eromoko, tembakau telah menjadi salah satu potensi perkebunan. Menurut Danang, jumlah petani tembakau di Eromoko mencapai 1.018 orang. Jumlah tersebut tergabung dalam 51 kelompok tani di 11 kelurahan/desa. Setiap kelompok terdiri atas 10 petani-51 petani. Meskipun ada pula kelompok tani yang terdiri kurang dari 10 petani di dalamnya. Sedangkan luas lahan tembakau saat ini mencapai 475, 86 hektare. Wilayah yang memiliki luas lahan tembakau terluas adalah Baleharjo yaitu 164,61 hektare.
Selain Eromoko, wilayah lain seperti Pracimantoro juga berpotensi sebagai penghasil tanaman tembakau. Karakter tanaman yang tidak membutuhkan banyak air dan harga yang tinggi menjadikan masyarakat tertarik mengembangkan tembakau. Camat Pracimantoro, Warsito, sebelumnya mengatakan di wilayah Pracimantoro sudah ada enam desa penghasil tembakau. Di antaranya adalah di Trukan, Banaran, Sedayu, Tubokarto, Wonodadi, dan Lebak. "Kondisi tanah cukup cocok untuk tembakau. Jadi hasilnya juga cukup baik," kata dia.
Berdasarkan data luas areal dan produksi perkebunan rakyat, Badan Pusat Statistik (BPS) Wonogiri, lahan tembakau di Wonogiri sampai 2014 lalu tersebar di sembilan kecamatan di antaranya Pracimantoro (55 hektare), Giriwoyo (25 hektare), Baturetno (55 hektare), Eromoko (35 hektate), Kismantoro (45 hektare), Purwantoro (65 hektare), Bulukerto (25 hektare), Slogohimo (63 hektare) dan Girimarto (90 hektare). Dari jumlah lahan tersebut, produksi rajangan mencapai 303 ton.