Esposin, SRAGEN — Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggandeng Pemkab Sragen, Perum Bulog, dan Prima Food menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Desa Dukuh, Kecamatan Tangen, Sragen, Senin (26/6/2023). Kegiatan tersebut serentak digelar di 301 kabupaten/kota di Indonesia untuk mengendalikan inflasi menjelang Iduladha.
Di depan balai desa yang dipadati ratusan warga, terdapat truk pengangkut beras, minyak, dan gula yang disiapkan untuk gerakan pangan murah. Ada juga yang menyiapkan paket telur kapasitas 1 kg yang dijual dengan harga di bawah pasaran. Sebanyak 1.000 Paket Pangan itu habis dibeli warga.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
“GPM di Sragen dipusatkan di Desa Dukuh ini. Ini gerakan serentak di Indonesia,” kata Kades Dukuh, Slamet Widodo, saat ditemui Esposin di sela-sela kegiatan, Senin siang.
Slamet mengundang 1.000 orang warga satu desa untuk ikut dalam GPM karena dari Bapanas hanya menyiapkan 1.000 paket sembako murah. Mereka berasal dari 33 rukun tetangga (RT) se-Desa Dukuh. “Mereka bisa membeli apa saja dengan harga jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran. Seperti beras hanya dijual Rp8.500/kg padahal harga di pasaran sampai Rp10.000-Rp11.000/kg,” ujarnya.
Desa Dukuh dipilih menjadi sasaran GPM Bapanas berdasarkan kebijakan Pemerintah Provinsi Jateng. Desa Dukuh merupakan salah satu desa di Tangen yang mengalami krisis air bersih di musim kemarau tahun ini. Slamet menyebut ada 10 RT yang mengalami krisis air bersih dan mengandalkan air bersih bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen.
“Sebanyak 10 RT itu masuk di Kebayanan Glagah. Mereka ada yang mencari sumber air dengan membuat cekungan di tengah sungai-sungai,” katanya.
Asisten Manager Penjualan Distributor Perum Bulog Solo, Kurnia Pridapta, menerangkan GPM merupakan program Bapanas dan Bulog sebagai operatornya. Hari ini merupakan puncak GPM dan digelar serentak di seluruh Indonesia.
“Beras kami jual dengan harga Rp8.500/kg padahal harga pasaran Rp10.800-Rp11.000/kg. Minyak goreng dijual Rp13.500/liter dan gula dijual Rp13.500/kg. Harga pasaran minyak goreng dan gula hampir sama Rp14.000-Rp15.000/kg,” jelasnya.
Tujuan dari GPM ini, sambung dia, agar masyarakat bisa menjangkau sembako dengan harga murah. Juga untuk stabilisasi harga pangan dan menjaga inflasi menjelang Iduladha.
Hal senada disampaikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati. “Kegiatan ini kebetulan ikut dalam sertifikasi Muri sehingga dilaksanakan serentak nasional. Di Sragen, ada Bulog dan Prima Food, serta produsen telur. Respons masyarakat bagus karena selisih harganya lumayan. Harga telur hanya dijual Rp25.000/kg sedangkan di pasaran harganya sampai Rp29.000/kg. Selisih Rp4.000 itu lumayan dan meringankan warga,” katanya.