Esposin, SOLO -- Laga final turnamen sepak bola Liga Pelajar Indonesia (Lipio), Jumat (6/9/2013) yang mempertemukan tim SMAN 6 kontra SMA Batik 2 di Stadion Manahan Solo berlangsung tertib.
Sebelumnya dua kali tawuran pelajar terjadi, yakni penyerangan SMK Murni Solo, Rabu (4/9/2013) dan SMAN 6 Solo, Kamis (5/9). Pemicunya karena Lipio.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Pada babak final, Jumat, lokasi suporter kedua kesebelasan dipisahkan untuk engantipasi kericuhan. Pertandingan tersebut diawasi langsung oleh Wali Kota Solo, FX. Hadi Rudyatmo.
Sebanyak dua peleton (60) personel pengamanan Polresta Solo dikerahkan untuk mengamankan turnamen tersebut.
Seperti diketahui, turnamen antarpelajar tersebut menjadi pemicu kericuhan yang berkembang menjadi penyerangan ke sekolah-sekolah peserta turnamen. SMK Murni Solo menjadi korban penyerangan ratusan pelajar seusai pertandingan tim sekolah setempat melawan SMK Muhammadiyah 1 di Stadion Sriwedari, Rabu (4/9).
Para siswa SMA Murni sempat akan membalas serangan itu. Beruntung, guru dapat mencegah mereka, sehingga aksi tawuran tidak terjadi.
Aksi kali kedua menimpa SMAN 6, Kamis. Wali Kota Solo, Rudy sempat mengancam akan membubarkan Lipio bila aksi tawuran terjadi.