Esposin, SOLO -- Bagi warga di Kelurahan Mojosongo, Jebres dan sekitarnya, Taman Jayawijaya kini menjadi tempat favorit untuk ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa.
Pantauan Esposin, Senin (18/3/2024), seribuan warga menyerbu seratusan lapak pedagang yang memenuhi hampir semua sisi taman yang diresmikan pada tahun 2017 silam tersebut.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Para pengais rezeki mulai menggelar dagangan sekitar pukul 16.30 WIB. Sementara pengunjung mulai menyerbu kawasan tersebut pukul 17.00 WIB.
Kebanyakan warga datang untuk jajan aneka menu takjil. Namun ada juga yang berolahraga, bermain dengan keluarga, atau hanya sekadar nongkrong bersama teman-teman.
Salah dua pengunjung yang ditemui Esposin, Ginem, 65, dan Nanik, 60, mengaku hampir setiap hari mereka datang ke Taman Jayawijaya.
Menurut mereka, di taman ini mereka merasa tenang, sejuk, dan jajanannya beragam serta harganya murah.
"Di sini itu suasananya enak, Mas, sejuk, adem, tenang dan yang paling penting jajanannya variatif dan murah-murah," kata Ginem.
Sementara itu, kata Nanik meskipun rumahnya bukan di Solo melainkan Gondangrejo, Karanganyar dirinya lebih suka ngabuburit di Taman Jayawijaya daripada di pusat keramaian di daerahnya.
Jarak yang dekat dan kenyamanan jadi alasan utamanya.
Ramainya warga yang ngabuburit menjadi berkah untuk salah seorang petugas parkir di sana, Sutrisno, 45.
Ia mengaku selama Ramadan di waktu sore ia mampu memarkir motor hingga 30-50 motor, dan jika diakumulasi dengan sisi lainnya bisa lebih dari 500 motor.
"Alhamdulillah, Mas, waktu ngabuburit saat puasa gini bisalah 30-50 motor saya parkir. Tapi jika dihitung keseluruhan di sisi-sisi lain 500 bisa lebih apalagi saat akhir pekan," ungkap Sutrisno.
Senada dengan Sutrisno, pedagang pentol, Marsudi, 60, juga mengaku senang dengan banyaknya orang yang Ngabuburit di Taman Jayawijaya.
Ia mengaku dalam sehari bisa menjual ratusan porsi pentol dengan harga Rp5.000-Rp.10.000, beda jauh dengan hari-hari biasanya.
"Lumayan, Mas, namanya juga dagang, waktu momen ramai kaya gini bisa panen rezeki. Adalah ratusan orang yang beli. Saya jualnya tergantung pelanggan, kadang ada yang minta porsi Rp.5000 ada juga yang Rp.10.000," jelas Marsudi.
Sayangnya ramainya pengunjung di Taman Jayawijaya tidak diimbangi dengan kesadaran buang sampah pada tempatnya.
Pasalnya masih terdapat beberapa sampah sisa bungkus makanan dan minuman yang dibiarkan begitu saja.