Esposin, SRAGEN -- Hujan deras yang melanda wilayah Sragen mengakibatkan talut jalan penghubung Dukuh Bunder dengan Dukuh Kedungringin, Desa Kedungwaduk, Kecamatan Karangmalang, Sragen, longsor, Minggu (14/2/2021).
Padahal, talut itu baru dibangun tahun lalu. Kini jalan itu terancam putus dan hanya bisa dilewati kendaraan roda dua. Pantauan Esposin di lokasi, Senin (15/2/2021), talut jalan yang longsor tersebut setinggi sekitar 5 meter dan selebar sekitar 4 meter.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Material talut berupa bebatuan, buis beton berbentuk persegi, serta tanah longsor memenuhi tebing jalan. Longsoran talut membuat jalan Bunder-Kedungringin terpaksa ditutup untuk kendaraan roda empat.
Talut di Karangmalang, Sragen, yang longsor itu mengakibatkan munculnya rongga di bawah lapisan beton jalan sehingga membahayakan bagi pengguna jalan.
Baca Juga: Rudy-Purnomo Purnatugas, PKS Solo Ingatkan 2 Janji Kampanye Yang Belum Tuntas
“Longsornya talut itu dipengaruhi tingginya curah hujan. Hujan deras membuat air menggenangi areal persawahan. Air itu kemudian mengalir ke gorong-gorong. Karena gorong-gorong tak cukup lebar untuk mengalirkan air, akhirnya terjadi longsor kemarin sore,” kata Sugino, 50, warga Dukuh Bunder RT 10, Desa Kedungwaduk, saat ditemui Esposin di lokasi.
Sugino menjelaskan talut jalan itu dibangun Pemkab Sragen pada 2020 lalu. Jalan itu menghubungkan dua desa yakni Kedungwaduk di Kecamatan Karangmalang dan Pengkok di Kecamatan Kedawung.
Baca Juga: MAKI Klaim Temukan Aset Terkait Korupsi Asabri Di Boyolali, Nilainya Rp50 Miliar
Sarana Transportasi Pedagang
Jalan itu juga pernah menjadi jalur bus yang biasa menjadi sarana transportasi pedagang dari Kecamatan Kedawung menuju Pasar Bunder Sragen Kota. Namun, akibat talut longsor, jalan penghubung antarkecamatan di Sragen itu tak bisa dilewati.“Jalan ini cukup ramai kendaraan baik roda empat atau roda dua. Karena talut longsor, kendaraan roda empat tak bisa melintas. Solusinya harus mencari jalan lain dengan selisih jarak sekitar 3 km,” paparnya.
Baca Juga: Sepekan PPKM Mikro, Rumah Isolasi Terpadu Pasien Covid-19 Sukoharjo Masih Kosong
Heri Kiswanto, 40, pengguna jalan asal Kedungringin, berharap talut jalan yang longsor itu segera diperbaiki mengingat pentingnya akses jalan itu bagi warga seperti dia.
“Hampir setiap hari saya lewat jalur ini. Karena pakai motor jadi masih bisa melintas. Harapannya segera diperbaiki supaya kerusakan tidak bertambah parah,” papar Heri.