Talut Jatinom ambrol membuat jalan penghubung dua desa di Klaten nyaris putus.
Esposin, KLATEN – Talut sepanjang 15 meter di Porodesan, Randuranang, Jatinom ambrol, Minggu (26/4/2015) pukul 18.00 WIB. Akibatnya, jalan kabupaten penghubung Desa Mranggen-Desa Randuranang itu nyaris terputus.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Berdasarkan pantauan Esposin di lapangan, kedalaman talut yang yang ambrol mencapai 10 meter. Warga setempat yang melihat kejadian itu langsung menutup akses jalan bagi pengguna kendaraan roda empat. Warga menutup jalan dengan menggunakan bambu. Jalan selebar kurang lebih lima meter itu saat ini hanya bisa dilewati pejalan kaki dan pengguna kendaraan roda dua.
“Sebelum ambrol, jalan di sini sudah retak karena sering dijadikan jalan tikus bagi pengemudi truk pengangkut pasir [dari arah Kemalang]. Warga berharap, pemerintah kabupaten (Pemkab) segera memperbaiki kerusakan ini. Kami berharap pula kepada Dishub dapat menindak tegas sopir pengangkut pasir yang nekat melintas di jalan ini. Dishub harus tegas menangani masalah ini,” kata warga Randuranang, Kusmadi, 38, saat ditemui Esposin di Jatinom, Senin (27/4/2015).
Warga Randuranang lainnya, Sutarto, 35, mengatakan ambrolnya talut itu tak sampai menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
“Untungnya saat ambrol, tidak ada orang yang melintas. Warga yang mengetahui kejadian itu langsung memasang bambu sebagai pembatas jalan. Melalui kejadian ini, warga hanya berharap semoga truk-truk pengangkut pasir itu tidak melewati jalan ini lagi,” katanya.
Hal senada dijelaskan Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan Randuranang, Haryanto. Dirinya mengakui penyebab ambrolnya talut yang dekat Jembatan Porodesan itu karena sering dilewati truk bertonase berat.
“Jalan yang ambrol ini terjadi di dekat jembatan Porodesan yang sudah dibangun sejak tahun 1970-an. Kami sudah laporkan kejadian ini ke Pemkab Klaten. Terkait dijadikannya jalan tikus bagi pengemudi truk pasir, kami sudah memberitahukan hal itu ke Pemkab satu tahun silam [melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten dan Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten]. Hingga sekarang tidak ada tanggapan sama sekali,” katanya.