KLATEN--Talud yang mengalirkan air dari kedung Wantil di Desa Tlobong, Kecamatan Delanggu, Klaten, terancam ambrol. Padahal saluran air itu mengairi sekitar 500 hektare sawah.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Kepala Desa Tlobong, Atok Susanto, mengatakan jika tidak ada perbaikan dan perawatan terhadap saluran air, maka sawah di tiga desa terancam tak teraliri air. Ketiga desa itu yakni Desa Tlobong, Kecamatan Delanggu; Desa Bulan, Kecamatan Wonosari dan Desa Pundungan, Kecamatan Juwiring.
"Ketiga desa itu berada di satu kawasan dengan aliran air dari kedung Wantil," ujar Atok kepada Esposin, Minggu (10/6/2012).
Atok menerangkan saluran air itu sudah sejak lama rusak dan hingga kini belum diperbaiki. Kondisi saluran air itu sudah retak-retak di beberapa bagian dindingnya. Ada pula bangunan talud yang berlubang. Lebih lanjut ia mengatakan, perbaikan saluran air lebih kurang membutuhkan dana ratusan juta rupiah. Jika tidak dibantu dana dari pemerintah, warga sama sekali tidak mampu mendanai perbaikan secara mandiri.
"Harapannya sebelum talud ambrol, kalau bisa sudah ada perbaikan. Nanti kasihan petani di tiga desa yang tidak bisa bercocok tanam, sebab selama ini pasokan airnya dari kedung itu," jelas Atok.
Talud lain, yakni di depan kantor Desa Tlobong, malah sudah ambrol. Talud tersebut sebagai pembatas antara jalan desa dengan area persawahan. Menurut Atok, talud itu ambrol lantaran hujan deras yang mengguyur desa tersebut, sekitar dua pekan yang lalu.