Esposin, SRAGEN — Dua korban kecelakaan karambol maut di Sumberlawang, Sragen, akhirnya meninggal dunia setelah dirawat intensif di rumah sakit. Kedua korban tersebut yakni FW Yanto, 22, dan B Rini, 41, keduanya warga Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, DIY.
Kecelakaan maut karambol itu sendiri terjadi pada Kamis (11/11/2021) lalu. Ada empat kendaraan yang terlibat kecelakaan mengerikan tersebut, yakni bus Rela jurusan Solo-Purwodadi, mobil Toyota Innova, mobil Honda Mobilio dan sepeda motor Honda Scoopy.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Ada 11 orang yang jadi korban kecelakaan yang disebabkan pengemudi Bus Rela yang ugal-ugalan. Satu di antaranya meninggal di lokasi kejadian, yakni Reza Al Faizqi, 21, warga Panggungharjo, Sewon, Bantul yang menumpang Innova K 8835 GC. Dengan tambahan dua korban meninggal dunia, artinya total adal tiga korban meninggal dunia.
Baca Juga: Identitas 10 Korban Luka dan 1 Meninggal Laka Karambol Sumberlawang
Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kanit Laka, Ipda Irwan Marviyanto, korban Yanto meninggal pada 13 November. "Korban dirawat di rumah sakit [RS] Dr. Oen Kandangsapi Solo dan meninggal dunia," kata dia ,Senin (15/11/2021).
Sementara Rini, 41, meninggal dunia pada Kamis malam. Korban yang mengalami cedera kepala dan sempat dirawat di RSU Islam YAKSSI Gemolong sebelum dirujuk ke RS Kasih Ibu Solo.
Diberitakan Esposin sebelumnya, peristiwa lakalantas karambol di Sumberlawang terjadi lantaran bus Rela membentur mobil Honda Mobilio, mobil Toyota Innova, dan motor Honda Scoopy, pada Kamis pukul 08.10 WIB.
Baca Juga: Laka Karambol Sumberlawang: Sopir Bus Rela Mengaku Melaju 40 Km/Jam
Menurut polisi, kecelakaan karambol tersebut disebabkan oleh laju bus Rela yang terlalu ke kanan hingga menabrak dua mobil dan satu sepeda motor yang melaju dari lawan arah.Pengemudi bus Rela dengan nomor polisi AD 7147 OA dalam kecelakaan karambol Sumberlawang itu bernama Widodo, 39, warga Pager Barang, Tegal.
"Penyebabnya bus melaju terlalu ke kanan. Selanjutnya nanti kita dalami dulu. Akan kami periksa [sopirnya]. Kita ingin penjelasan mengapa bus itu jalan terlalu ke kanan yang menyebabkan terjadinya benturan [kecelakaan] dengan kendaraan lain,” papar Ipda Irwan. (Wahyu Prakoso)