Esposin, WONOGIRI — Upaya DPC PDIP Wonogiri untuk membentuk koalisi menghadapi Pilkada 2024 tidak hanya berhenti dengan Partai Gerindra. Parpol berlambang banteng itu masih berusaha mengajak parpol lain untuk bergabung.
Diketahui, PDIP Wonogiri baru saja menyepakati kerja sama koalisi dengan Partai Gerindra untuk mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati (cabup-cawabup) di Pilkada Wonogiri 2024.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Pasangan calon yang akan diusung pun sudah ditentukan yakni Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno dari PDIP sebagai cabup dan Imron Rizkyarno dari Partai Gerindra sebagai cawabup.
Setyo Sukarno yang juga Sekretaris DPC PDIP Wonogiri mengatakan partainya sudah sepakat berkoalisi dengan Partai Gerindra. Kedua parpol juga sepakat mengusung dia dan Imron Rizkyarno sebagai cabup-cawabup.
Meski pasangan itu belum resmi mendapatkan rekomendasi dari masing-masing DPP, DPD PDIP dan Partai Gerindra Jateng sudah menyepakati hal tersebut. Mereka tinggal menunggu rekomendasi dari DPP.
Kendati demikian, Setyo menyebut koalisi PDIP dan Partai Gerindra belum final. Koalisi itu masih terbuka untuk partai lain bergabung. Setyo mengaku PDIP Wonogiri tengah berusaha mengajak partai lain untuk bergabung dalam koalisi itu.
Saat ini pihaknya terus menjalin komunikasi dengan parpol lain. “Kami sudah melakukan pembicaraan dengan PKS, juga dengan PAN,” kata Setyo saat ditemui Esposin di Gedung DPRD Wonogiri, Selasa (16/7/2024).
Hal yang senada disampaikan Imron Rizyakrno yang merupakan Ketua Desk Pilkada Partai Gerindra Wonogiri. Dia mengatakan PDIP dan Partai Gerindra berusaha mengajak PAN dan PKS untuk bergabung. Jika kedua partai itu bisa bergabung, maka akan menambahkan kekuatan koalisi.
Ihwal kedua partai politik itu sudah menjadi anggota koalisi lain, yaitu Koalisi Perubahan untuk Maju (PUMA), menurut Imron, hal itu bukan sebagai masalah. Apalagi koalisi tersebut hingga saat ini belum mengusung cabup-cawabup.
Sikap PKS dan PAN
Sebagai informasi, anggota koalisi PUMA saat dideklarasikan Jumat (5/7/2024) lalu terdiri atas enam parpol parlemen meliputi Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS, PAN, dan PKB. Selain itu ada 11 parpol nonparlemen antara lain Partai Nasdem, PSI, dan Buruh yang ikut bergabung.Koalisi PDIP dan Partai Gerindra Wonogiri memiliki modal 31 kursi di DPRD Wonogiri. Sementara PKS dan PAN masing-masing memiliki lima kursi dan tiga kursi. Bila keempat partai itu bergabung, maka akan mengantongi 39 dari 50 kursi di DPRD Wonogiri.
“Koalisi PDIP dan Gerindra masih terus berkomunikasi dengan partai lain,” ujar dia.
Terpisah, Ketua DPD PKS Wonogiri, Ahmad Zarif, menyampaikan dalam beberapa waktu terakhir PDIP Wonogiri memang kerap mengajak PKS untuk bergabung mengusung cabup-cawabup. Akan tetapi, PKS belum mengambil sikap terkait ajakan itu. Hingga sekarang PKS masih komitmen dengan Koalisi PUMA.
“Apakah akan bergabung dengan PDIP atau komitmen dengan PUMA, kami menunggu pengusungan dari Koalisi PUMA dulu. Kalau ternyata hingga waktu yang sudah ditentukan belum ada nama calon yang akan diusung, itu baru kami pikirkan lagi komitmennya,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPD PAN Wonogiri, Sardi, juga mengungkapkan PDIP sudah mengajak partainya untuk bergabung. Hanya, sebagai struktur partai di tingkat daerah, PAN Wonogiri belum bisa memutuskan sikap terkait ajakan itu.
Di sisi lain, ia mengatakan PAN Wonogiri masih mempertimbangkan nama-nama calon yang sudah masuk dalam penjaringan dan penyaringan PAN.
”Kami ikut perintah DPP. Yang jelas saat ini kami masih di Koalisi PUMA. Soal ajakan PDIP Wonogiri agar kami bergabung dengan mereka juga sudah kami sampaikan ke DPP,” ungkap dia.