Dalam hitungan kurang dari lima menit mereka sudah berkumpul di halaman masjid yang dekat dengan kawasan Keraton Surakarta tersebut.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Berbagai peralatan yang telah mereka persiapkan tidak ketinggalan dibawa, mulai dari galon air dan peralatan rumah tangga hingga rebana. Beberapa anak tampak memakai sorban layaknya seorang dai terkenal.
Ya,ratusan anak yang berasal dari empat mushola tersebut sedang bersiap untuk mengikuti takbir keliling.
Namun, dari ratusan anak tersebut, tidak tampak obor yang biasa menghiasai jalannya takbir keliling.
“Tak ada oncor (obor--red), lilin pun jadi,” ungkap ketua panitia Ramadan, Fajar, kepada Espos di sela-sela persiapan takbir.
Lilin yang ditutup gelas air mineral dalam kemasan menjadi pengganti obor.
“Tahun kemarin ada obornya, tetapi karena apinya kemana-mana ya sekarang diganti dengan lilin, yang penting maknanya,” tambahnya.
Selang 30 menit setelah 200 anak tersebut berkumpul di halaman masjid, panitia kemudian memberangkatkan mereka.
Dengan suara keras, anak-anak tersebut sahut menyahut mengumandangkan takbir mengelilingi Kelurahan Kauman.
“Mereka kami ajak takbir keliling untuk membangkitkan semangat syiar Islam. Kreatifitas, kerapihan serta kekompakan selama mereka bertakbir akan kami nilai dan pilih juaranya. Ini penyelanggaraan untuk tahun ketiga,” ungkapnya.
Di sisi lain, Takmir Masjid Agung Solo menetapkan 1 Syawal jatuh pada Rabu besok. Penetapan tersebut mengacu pada keputusan siding itsbat Senin malam. Salat Id rencananya akan digelar di masjid tersebut dengan imam KH M Nafi’ Taslim, dan khatib KH Dr Dardiri Hasyim, MH.
(Taufiq Sidik)