Solo (Espos)--Festival Keraton Dunia (FKD) yang menurut rencana akan digelar pada 26-27 September mendatang batal dilaksanakan karena tidak ada dana baik itu dari APBD-Perubahan maupun dari sponsor alias pihak ketiga.
Pembatalan tersebut disampaikan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar), Purnomo Subagyo kepada komisi IV dalam pertemuan di Gedung DPRD, Rabu (8/9). Dalam pertemuan itu kedatangan pejabat dari Disbudpar diterima langsung oleh Ketua Komisi IV, Zaenal Arifin beserta anggota komisi.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Dijumpai usai pertemuan, Purnomo mengatakan, FKD untuk tahun ini memang tidak bisa dilaksanakan. “Apabila mengacu kepada calender of event, FKD harusnya digelar pada 26-27 September nanti. Total anggaran untuk kegiatan perdana itu senilai Rp 2 miliar di mana yang Rp 400 juta semula akan diambilkan dari anggaran perubahan sementara yang lainnya dari sponsor,” jelasnya, Rabu (8/9).
Menjadi persoalan, imbuh Purnomo, dalam anggaran perubahan ternyata tidak dialokasikan dana senilai Rp 400 juta untuk FKD. Sementara dari sponsor pun yakni Mustika Ratu juga belum ada kepastian mengenai bantuan dana untuk menutup sisanya. “Mengenai rencana FKD ini sebenarnya sudah dimasukkan dalam kebijakan umum anggaran (KUA) perubahan. Namun setelah dibahas di Badan Anggaran (Banggar) ternyata tidak ada dananya,” jelas dia.
Selain alasan dana, Purnomo mengungkapkan, berbagai pertimbangan teknis juga menjadi pertimbangan Disbudpar membatalkan acara FKD. “Menjamu menteri itu ternyata jauh lebih mudah ketimbang menjamu raja-raja dunia. Menteri kalau diberi jamuan asal higienis bisa langsung disantap. Lain halnya dengan raja-raja yang meminta banyak tuntutan dalam perjamuan,” imbuhnya.
Terpisah, Ketua Komisi IV, Zaenal Arifin mengungkapkan acara FKD memang sudah dibatalkan oleh Pemkot. “Alasan dari Pak Purnomo tadi FKD batal karena tidak ada dana. Mengenai pembatalan itu menurut kami wajar karena selain tidak ada dana, teknis pelaksanaannya juga sulit. Pun dari kami sebelum ini tak pernah diajak bicara soal itu,” tandasnya.
Mengenai sejumlah event Disbudpar yang menelan banyak dana, Zaenal meminta Pemkot tak boros. “Pendapatan Asli Daerah (PAD) Solo itu kan dari dulu kan segitu-segitu saja. Dengan besaran PAD yang relatif tetap, harusnya untuk pengeluaran disesuaikan. Jangan sampai PAD tetap tetapi untuk pengeluaran terus membesar,” ujarnya.
aps