BOYOLALI -- Elevasi Sungai Serang semakin mengancam warga di Kecamatan Kemusu. Terkini, 6.000 ha lahan bercocok tanam dan puluhan rumah warga tergenang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Esposin, Rabu (10/4/2013), 10 rumah di Mlangi, Desa Genengsari, terendam. Lokasi permukiman itu terletak di sebelah utara Sungai Serang, tepatnya di utara kawasan Jembatan Klewor. Sebelumnya, enam rumah di sisi selatan kawasan itu juga terendam.
Selain itu, 12 rumah warga di tiga desa lainnya pun terendam. Sementara 16 rumah di Desa Genengsari dan tiga rumah di Desa Klewor dinyatakan dalam kondisi siaga. “Siaga maksudnya luapan air Sungai Serang hampir menyentuh perumahan warga,” terang Camat Kemusu, Widodo saat dihubungi Esposin.
Dia mengatakan sejumlah lahan bercocok tanam, berupa sawah dan kebun, terendam. Dia memperkirakan luas lahan yang terendam itu mencapai 6.000 ha. “Belum kami hitung kerugian materiil akibat kejadian ini,” tambahnya.
Widodo menegaskan segera melaporkan hal itu ke Pemkab. Dia mengaku telah mengimbau warga untuk mengantisipasi elevasi mengingat hujan masih memungkinkan mengguyur.
Selain itu, lanjut dia, sosialisasi ditekankan terhadap bahaya aktivitas anak-anak. “Waspada aktivitas anak-anak juga kami tekankan, jangan sampai karena bermain bisa mengakibatkan korban tenggelam,” imbuhnya.
Dia pun mengimbau warga meningkatkan solidaritas. Mengingat korban rumah terendam membutuhkan tempat mengungsi. Lebih lanjut, Widodo mengaku menjalin koordinasi dengan Puskesmas Kemusu. Hal itu bertujuan mengantisipasi bahaya penyakit yang timbul akibat luapan air Sungai Serang ke permukiman warga.
Terpisah, anggota SAR Putra Serang, Hartono, mengatakan elevasi Sungai Serang dan Waduk Kedung Ombo masih memungkinkan terjadi. Hingga Rabu pagi, dia menginformasikan debit air Waduk Kedung Ombo mencapai 90-50 atau sekitar 90 juta m/kubik. Dalam kondisi kemarau, debit dikatakannya hanya mencapai 60-70.