Esposin, SOLO — Sungai Garuda di wilayah Kampung/Kelurahan Plumbungan, Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng) ternyata diketahui sebagai habitan ular piton.
Seperti diberitakan Esposin sebelumnya, sudah tujuh ular piton berukuran besar ditangkap warga di sekitar kawasan tersebut sejak 2016.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Peristiwa serupa juga pernah terjadi di Dusun Unengan, Desa Sekargadung, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim).
Kepala Resort Konservasi Wilayah Mojokerto-Sidoarjo BBKSDA Jatim Abdul Khalim menjelaskan ular piton memang mencari tempat yang lembab, banyak air, dan banyak rongga.
Korea Utara Tembak Mati Pengidap Virus Corona?
Dikutip dari Detik.com, Minggu (16/1/2020), Khalim menjelaskan saluran irigasi juga bisa menjadi sarang ular piton.
Selain untuk tempat tinggal, lokasi seperti itu juga menjadi tempat perkembangbiakan piton.
Pantas Jadi Incaran, Ternyata Segini Gaji Dirut TVRI
Maka tak heran jika di daerah Sungai Garuda Sragen ditemukan banyak ular piton. Selain di daerah yang banyak air atau sungai, ular piton juga suka berdiam di sawah dan kebun.
Dilaporkan Liputan6.com, dokter kegawatdaruratan dan pakar tata kelola gigitan luar, dr Tri Maharani, menyatakan ular piton bisa saja mendatangi rumah bila habitatnya terganggu.
Hal itu tentu memicu kewaspadaan bagi warga. Tri menegaskan warga yang bertemu ular piton sebaiknya tak membunuh.
Pasalnya, menurut Tri, ular piton tak akan menyerang jika tak ada sesuatu yang mengancamnya. Ular piton juga bukan ular berbisa seperti kobra.
Masih Bingung? Ini Perbedaan Homeschooling dengan Sekolah Formal
Masyarakat diimbau untuk wasapada terhadap tempat-tempat yang berpotensi menjadi habitat ular.
Tri Maharani menyatakan, topi, sepatu bot, dan tongkat dapat bisa digunakan untuk menghindari gigitan ular.
Lowongan Kerja Terbaru, Klik di Sini!