Esposin, SUKOHARJO-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo merilis logo resmi Hari Jadi ke-78 Kabupaten Sukoharjo yang puncaknya digelar 15 Juli 2024. Sukoharjo Luar Biasa menjadi tagline tema perayaan Hari Jadi Sukoharjo.
Logo Hari Jadi Sukoharjo bewarna merah dengan dibalut pita bendera Merah Putih bertuliskan angka 78. Warna merah dan putih merupakan representasi mendukung persatuan dan kesatuan masyarakat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sedangkan, pita yang melilit angka 78 sebagai ciri khas perayaan Hari Jadi Sukoharjo.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Di bawah angka 78, terdapat tulisan Sukoharjo Luar Biasa yang menjadi tema perayaan Hari Jadi Sukoharjo. Tema Sukoharjo Luar Biasa mencakup pembangunan infrastruktur penunjang aktivitas kehidupan masyarakat, akses pelayanan pemenuhan kebutuhan hajat hidup masyarakat, dan pencapaian kinerja pemerintahan yang diraih dengan kerja bersama seluruh komponen masyarakat.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani menjelaskan makna tema perayaan Hari Jadi Sukoharjo Luar Biasa. “Capaian kinerja pemerintah maksimal baik pembangunan infrastruktur, pelayanan terhadap masyarakat, dan kolaborasi dengan masyarakat. Maksimal dalam arti target pemerintah bisa terwujud meski masa pemerintahan saya tidak genap lima tahun. Belum lagi dihantam badai pandemi selama dua tahun,” ujar dia.
Etik menceritakan selepas resmi dilantik sebagai Bupati Sukoharjo pada Februari 2021, pemerintah dihadapkan dengan kondisi serba sulit. Kala itu, wabah Covid-19 melumpuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat.
Banyak masyarakat yang terpapar Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah maupun dirawat intensif di rumah sakit. Tak sedikit pula, warga yang terpapar Covid-19 dengan penyakit penyerta atau komorbid meninggal dunia di rumah sakit. “Saat itu, saya setiap hari tidak bisa tidur nyenyak karena mendengar suara sirine ambulan hampir saban hari. Pemerintah lantas mengambil kebijakan tegas dengan memprioritaskan aspek kesehatan. Mulai dari akselerasi pemberian vaksin, masker, dan sumber daya manusia (SDM) kesehatan,” ujar dia.
Pascapandemi Covid-19, kondisi ekonomi daerah dan masyarakat berangsur-angsur pulih. Geliat eknomi mulai bangkit dari keterpurukan dengan mengandalkan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi motor penggerak.
Program fisik prioritas juga bisa dirampungkan tepat waktu dengan kualitas konstruksi bangunan yang sesuai harapan. “Alhamdulillah, gedung parkir dan taman plaza rampung. Kemudian disusul GOR Bung Karno, dan Taman Budaya Suryani Sukoharjo. Tahun ini, pengerjaan gedung pertemuan Budi Sasono dilanjutkan,” ujar dia.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Sukoharjo Agustinus Setiyono mengatakan perayaan Hari Jadi Sukoharjo menjadi motivasi bagi aparatur pemerintahan untuk meningkatkan kinerja dalam mewujudkan good goverment dan tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel.
Masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan terobosan baru atau inovasi tranformasi digital guna menyokong optimalisasi pelayanan masyarakat. “Hari Jadi Sukoharjo menjadi momentum perayaaan sekaligus bahan evaluasi agar kinerja pemerintah lebih baik dan masyarakat Sukoharjo lebih makmur,” ujar dia.