Esposin, SUKOHARJO – Sebelas tahun lalu, tepatnya pada 26 November 2010, publik Grogol, Sukoharjo, dikejutkan dengan insiden baku hantam antara dua siswa SMP sepulang sekolah.
Dua bocah yakni DGP dan HN, siswa kelas VII sebuah SMP di Grogol, Sukoharjo, terlibat baku hantam di Jembatan Pangkalan, tepatnya perbatasan Telukan, Grogol dengan Pranan, Polokarto, Jumat (26/11/2010) sekitar pukul 11.00 WIB. Perkelahian antar siswa itu dipicu masalah sepele, yakni saling meributkan masalah pulpen.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Peristiwa itu berlangsung saat mereka pulang dari sekolah. Sementara tempat kejadian juga relatif tak jauh dari sekolah yaitu sekitar 500 meter timur sekolah. Ratusan siswa yang melintas dengan sepeda di jembatan itu sempat menghentikan perjalanan dan memadati daerah sekitar jembatan.
Baca Juga: Kaum Boro asal Sukoharjo Diimbau Tunda Pulang Kampung saat Nataru
Perkelahian tampak tak terlerai oleh siswa lain. Namun beruntung, salah satu guru setempat memergoki dan segera menggelandang mereka ke ruang Bimbingan Konseling (BK) SMP setempat.
Setiba di sekolah, DGP dan HN langsung dimintai keterangan oleh guru Koordinator BK, LY. Sembari memegangi pelipis kirinya yang lebam akibat terkena bogem mentah, HN tampak menangis tersedu saat memberi keterangan. Melihat itu, DGP turut terbawa menangis saat menjawab pertanyaan LY.
Dua siswa itu saling mengakui perkelahian mereka dipicu masalah pulpen. Nasi sudah menjadi bubur, LY menghadiahi mereka dengan surat pemanggilan orangtua. “Kami langsung layangkan panggilan untuk orangtua kedua siswa, besok [Sabtu (27/11/2010)],” tegasnya di depan Esposin.
Baca Juga: Bupati Sukoharjo Etik Suryani Bongkar Pasang Pejabat, Ini Dampaknya
Belakangan diketahui, DGP telah mengantongi kredit kesalahan dengan poin 25 akibat perkelahian yang melibatkannya beberapa hari sebelumnya. Sekolah menambahkan poin 25 untuk kredit kesalahan DGP setelah baku hantam terjadi kembali.
“Kesalahan seperti ini kami beri poin kredit kesalahan 25. Jika tidak berdamai, DGP bisa kami skors selama sepekan,” imbuh LY.