Esposin, KARANGANYAR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar mendorong para sukarelawan mendaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dengan begitu, mereka akan terkaver asuransi jika terjadi kecelakaan kerja.
Menjadi sukarelawan merupakan tugas yang sangat berisiko terutama saat menangani kebencanaan.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Kasi Kesiapsiagaan BPBD Karanganyar, Hartoko, mengatakan terdapat lebih dari 2.500 sukarelawan di Kabupaten Karanganyar. Mereka tersebar di berbagai organisasi.
Sebagian besar sukarelawan ini belum terkaver BPJS Ketenagakerjaan. BPBD Karanganyar berharap para sukarelawan ini terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Sejauh ini, hanya sebagian sukarelawan yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, itu pun karena mereka karyawan perusahaan.
"Kami mendorong bagi yang belum terdaftar agar mendaftarkan BPJS Ketenagakerjaan. Manfaat yang diterima sangat tinggi," kata dia kepada Esposin, Selasa (22/11/2022).
Baca Juga: Ikut Kemah Sehari, 84 Pemuda Karanganyar Digembleng Wawasan Kebangsaan
Hartoko mengakui sejauh ini tidak ada anggaran untuk mengkaver premi BPJS Ketenagakerjaan. Oleh karenanya, sukarelawan didorong untuk mendaftar secara mandiri. Mereka cukup membayar premi Rp16.800 per bulannya.
Pemkab sejauh ini belum mampu mengkaver mereka dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan melalui APBD. Hal ini lantaran keterbatasan anggaran Pemkab Karanganyar.
Selain mendorong kepersertaan BPJS Ketenagakerjaan, BPBD juga mendorong organisasi sukarelawan berbadan hukum. Status legal tersebut memudahkan organisasi relawan menerima berbagai kemudahan dan bantuan operasional yang bersumber dari daerah.
"Masih banyak organisasi sukarelawan yang belum berbadan hukum. Jadi kami sulit memberikan bantuan operasional," katanya.
Baca Juga: Sejumlah Rumah di Ngringo Karanganyar Terendam Air Luapan Sungai Bengawan Solo
Lebih jauh Hartono memaparkan ada 11 organisasi sukarelawan berbadan hukum yang mendapat hibah dari Pemkab Karanganyar. Hibah yang diambil kan dari APBD Perubahan 2022 tersebut berbentuk uang tunai dengan nominal bervariatif tiap organisasi. Mulai dari Rp7 juta hingga ada yang menerima Rp100 juta.
Sebelumnya, Bupati juga telah menyerahkan bantuan hibah bagi enam organisasi sukarelawan. "Penerima tahap pertama dengan kedua berbeda. Tapi semuanya punya badan hukum," kata Hartono.
Dana hibah dibelanjakan sesuai pengajuan penerima. Kebanyakan untuk peningkatan kompetensi personal sukarelawan sampai pengadaan peralatan kebencanaan.
Salah satu organisasi sukarelawan yang menerima hibah itu adalah Relawan Colomadu Bersatu (RCB), Salah satu anggota RCB, Wirawan, mengatakan dana hibah akan dipakai membeli peralatan seperti chainsaw dan menggelar pelatihan anggota.
"Ada beberapa peralatan yang kami belum punya. Dana ini digunakan untuk membeli peralatan itu," katanya.