Esposin, SRAGEN — Warga dan Pemerintah Desa (Pemdes) Jambanan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, dibuat kecewa dengan batalnya kunjungan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo ke desa mereka. Sedianya Ganjar dijadwalkan datang ke Balai Desa Jambanan, Senin (13/3/2023), untuk menyerahkan 10 jenis bantuan kepada warga Sragen.
Kedatangan Gubernur ke Sragen ternyata difokuskan dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Subosukawonosragen di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Padahal, Pemdes Jambanan sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk menyambut kedatangan Gubernur Jateng beserta rombongan. Kepala Desa (Kades) Jambanan, Sugino Welly, saat ditemui Esposin mengaku sudah menyiapkan penyambutan meriah untuk orang nomor satu di Pemprov Jateng itu. Dia sudah berkoordinasi dengan Pemdes Sidoharjo dan Pemdes Singopadu untuk menyambut Ganjar.
“Persiapan kami sudah 1.000% ternyata Gubernur tidak jadi hadir dan acara dibatalkan. Saya sangat kecewa. Warga Jambanan juga kecewa. Para penari yang sudah latihan untuk tari selamat datang ya akhirnya menari sendiri. Kalung bunga yang disiapkan untuk Pak Ganjar akhirnya dikalungkan ke saya. Bahkan anak-anak SD dari wilayah Sidoharjo, Singopadu, dan Jambanan sudah siap menyambut. Tapi karena kebijakan ya saya tidak bisa ngomong apa-apa,” jelas dengan nada kecewa.
Sugino menerangkan warga yang diundang untuk menerima bantuan itu ada 100 orang. Dia juga mengundang perangkat desa dan kepala desa se-Kecamatan Sidoharjo, tokoh masyarakat, dan lembaga desa di Jambanan. Semua tamu undangan sudah hadir tetapi acara dibatalkan.
“Persiapan mulai dari kajang, kursi, campursari, dan seterusnya diperkirakan habis Rp15 juta,” katanya.
Dia tidak tahu 10 jenis bantuan yang rencananya diserahkan itu apa saja. Dia hanya tahu salah satu bantuan itu berkaitan dengan Pasar Bahulak dan pengembangan gas rawa di Jamanan dan wilayah Ngrampal.
Menurut informasi yang Sugino terima, kunjungan Gubernur dibatalkan karena adanya Musrenbangwil di Gedung SMS Sragen dan adanya bencana Gunung Merapi meletus. “Akhirnya ibu-ibu bernyanyi sendiri dengan organ tunggal yang khusus disediakan untuk acara Gubernur,” ujarnya.
Pimpinan kecamatan, mulai dari Camat, Kapolsek, dan Danramil Sidoharjo hadir semua. Hingga warga bubar pun mereka masih berada di Balai Desa Jambanan. Legislator DPRD Sragen, Fathurrohman, yang ikut hadir dalam acara itu pun ikut kecewa.
“Kalau saya hanya tamu undangan. Kecewa pasti. Supaya momentum ini bisa didengar dan diketahui Pak Ganjar. Mungkin di lain waktu bisa meluangkan waktu datang ke Jambanan untuk mengobati kekecewaan warga Jambanan,” jelasnya.