SOLO - Status keamanan Kota Solo yang selama ini ditetapkan pada Siaga I akhirnya dicabut. Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima'in selaku pengendali pengamanan antisipasi dampak Pilgub DKI Jakarta mencabut status Siaga I dan menurunkannya menjadi Siaga II. Pencabutan dilaksanakan sejak Senin (24/9/2012) lalu.
Kepastian pencabutan status disampaikan Kapolresta ketika dimintai konfirmasi Esposin melalui pesan singkat. Hal itu berarti pelaksanaan siaga I sesuai jadwal yang ditetapkan, yakni Rabu (19/9/2012) hingga Sabtu (22/9/2012). Penurunan status juga mengindikasikan bahwa Kota Solo dinilai tetap kondusif kendati ada sejumlah penangkapan terduga teroris di Solo belum lama ini.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Akan tetapi Asdjimain tanpa menerangkan alasan dicabutnya status Siaga I.
Meski status sudah diturunkan pengamanan tetap dilakukan. Pantauan Esposin sejak Senin lalu dan Selasa (25/9/2012), tampak sejumlah personel TNI bersama polisi berpatroli menyusuri jalan-jalan. Pengamanan sangat kentara di lokasi penangkapan terduga teroris di Griyan, Pajang, Laweyan Solo. Terutama di rumah Badri, terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, Sabtu pekan lalu, lebih dari lima personel TNI bersama beberapa polisi menjaga ketat di sekitar rumah Badri.
Informasi yang diperoleh Esposin personel TNI dan polisi diwajibkan berpatroli dan berhenti di Kantor Lurah di setiap kecamatan. Patroli khusus di wilayah Laweyan, petugas yang berpatroli wajib memantau di lokasi penangkapan terduga teroris.
Seorang personel TNI ketika berbincang dengan Esposin, Selasa, mengatakan Kapolresta selaku pengendali telah menurunkan status menjadi siaga II. "Saya tahu langsung dari Kapolresta pagi tadi [Selasa]. Meski diturunkan kami masih diinstruksikan untuk siaga," ulas prajurit TNI berpangkat Prajurit Kepala (Praka) itu. Ia menambahkan, setelah status diturunkan pengambil kebijakan memutuskan untuk mengurangi jumlah personel pengamanan.