Esposin, SOLO --Para rider milenial berusaha membidik tepat sasaran sembari memacu kuda di lapangan Sriwedari, Minggu (30/4/2023).
Dengan usia yang rata-rata masih belasan tahun, mereka saling berkompetisi memperebutkan gelar juara Horseback Archery yang digelar oleh Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kota Solo.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Panitia penyelenggara sekaligus dari Komisi Horseback Archery Pordasi, Arifin Nur Haryono, menyebutkan ada sekitar 24 peserta yang ikut dalam kompetisi yang dengan rata-rata masih muda. Mereka berasal dari penggiat horseback se-Soloraya, bahkan se Jawa Tengah, bahkan ada dari Provinsi DIY.
"Tadi ada yang junior, dari 10 tahun, tadi ada juga yang usianya 40 tahun," ucap dia saat ditemui selepas kegiatan, Minggu (30/4/2023).
Horseback archery ini bertujuan memasyarakatkan olahraga memanah berkuda. Menurut dia, memanah sambil berkuda akhir-akhir ini cukup digemari oleh generasi-generasi milenial.
"Olahraga ini cukup digemari oleh generasi-generasi muda milenial, jadi harapan kami olahraga ini bisa menjadi semangat untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang positif," terang dia.
Melalui lomba tersebut, Arifin ingin menularkan betapa menariknya olahraga memanah di atas kuda di kalangan generasi muda. Olahraga memanah di atas kuda ini besok akhir 2023 akan masuk di PON.
"Besok di Aceh, akhir tahun ini masuk di PON, di Agustus besok ada Porprov di Grobogan," jelas dia.
Para atlet yang berlaga di Sriwedari ini bisa menjadi salah satu latihan pemanasan karena mereka juga akan berlaga di Porprov. Memanah sambil berkuda termasuk oahraga yang menurutnya cukup booming di kalangan anak muda.
"Di Solo ini ada lebih dari 20 atlet [pemanah berkuda], jadi di Jawa Tengah ini termasuk perkembangannya paling pesat dan paling subur," ungkap dia.
Mereka sudah menggelar latihan rutin. Namun, karena keterbatasan lahan mereka menggelar latihan di luar Kota Solo, misalnya ke Sragen, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar dan sebagainya.
Pada saat itu, disebutkan pula pemenang lomba dalam Horseback Archery. Juara I diraih oleh Aji Saputra dan mendapat piagam serta uang pembinaan Rp850.000, lalu juara II diraih oleh Yusron Abdullah mendapat piagam serta uang pembinaan Rp650.000. Dan juara III diraih oleh Fergio Arya dengan piagam dan uang pembinaan Rp500.000. Fergio adalah peserta yang bersia 13 tahun dan baru duduk di kelas VI SD.
Lomba Horseback Archery menjadi salah satu dari rangkaian acara penutup Gebyar Bakdan ing Sriwedari oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kota Solo. Wakil Ketua Panitia Bakdan ing Sriwedari, Fajarianto mewakili ketua panitia, Reifatma Nuravani, menjelaskan terdapat tiga acara penutup dalam Gebyar Bakdan Ing Sriwedari pada Minggu (30/4/2023).
"Pertama Jemparingan, Horseback Archery, dan Kejuaraan Siswa Berprestasi," kata dia saat di temui di sekretariat.
Jemparingan dan Kejuaraan siswa berprestasi diikuti oleh seratusan peserta. Sementara paling sedikit adalah Horseback Archery. Serangkaian kegiatan dari Gebuar Bakdan ing Sriwedari tuntas pada Minggu (30/4/2023).
Acara ini bertujuan mengenalkan Sriwedari kepada masyarakat luas. Sudah digelar sejak Ramadan pada 11 April 2023, serangkaian dari acara ini antara lain pengajian malam selikuran, kegiatan pagelaran musik, kompetisi, gameland, edukasi program, pembagian opor saat lebaran, dan masih banyak lagi.