Esposin, SRAGEN — Sragen diklaim menjadi lumbung pangan terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Cilacap. Di tingkat nasional, Sragen disebut menjadi lumbung pangan terbesar urutan kesembilan di Indonesia.
Klaim tersebut disampaikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, saat mengumpulkan petugas survei/pencacah lapangan pada Kamis (17/2/2022) di Aula Setda Sragen. Puluhan petugas survei tersebut akan melakukan Sensus Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang hasilnya salah satunya untuk mengestimasi kemiskinan makro.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Bupati kemudian menyebut luas lahan sawah di Sragen mencapai 40.129 hektare dan lahan kering 54.026 hektare. Dari jumlah penduduk Sragen yang sebanyak 975.951 versi BPS, 55% di antaranya bermatapencaharian sebagai petani. Sisanya, 15% pegawai atau pengusaha, dan 30% lain-lain.
Baca Juga: Desa Sapen Sukoharjo Kini Punya Lumbung Pangan, Ini Harapan Bupati Etik
Sementara itu, saat Esposin mencoba membandingkan dengan data BPS Jateng 2020 di situs resminya, regional.bps.go.id, ternyata informasinya berbeda dengan yang disampaikan Bupati Yuni. Menurut BPS, lumbung padi terbesar di Jawa Tengah adalah Kabupaten Grobogan yang memiliki luas panen 131.929,86 ha yang memproduksi 805.889,27 ton gabah kering giling (GKG).
Di urutan kedua ada Kabupaten Cilacap, dengan luas panen 117,296 hektare dan produksi 761.121,16 ton GKG. Baru di urutan ketiga ada Sragen dengan luas panen 108.953,93 hektare dan produksi padi 723.671,68 GKG.
Baca Juga: Kampung di Karanganyar Ini Punya Lumbung Pangan untuk Sokong Warga Terpapar Covid-19
Sementara Kabupaten Sragen ada di urutan kesebelas setelah Kabupaten Bone dan Kabupaten Bojonegoro.