Esposin, SRAGEN -- Kabupaten Sragen, Jawa Tengah akan mendapatkan 3.800 dosis vaksin untuk Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK pada tahap I dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.
Vaksi tersebut rencananya diambil pada Jumat (24/6/2022). Namun, vaksinasi pada ternak akan dilakukan pekan depan dengan sasaran sapi sehat. Sapi yang sakit atau pernah terpapar PMK dan sudah sembuh tidak akan menjadi sasaran vaksin.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Penjelasan itu diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen, Rina Wijaya, saat bertemu Esposin di sela-sela sepeda santai di Manding, Sragen Kulon, Sragen, Jumat.
Rina menerangkan Disnakan mendapatkan informasi bahwa Sragen mendapatkan vaksin pada Kamis (23/6/2022). Dia menyebut mendapatkan 3.800 dosis pada tahap pertama. Rencana diambil pada Jumat ini di Semarang.
“Kami juga segera melakukan pengadaan obat-obatan, seperti vitamin, disinfektan, dan sarana prasarana pendukung lain. Usulan anggaran senilai Rp500 juta sudah disetujui Bupati dan sekarang sudah berproses penganggaran di [Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah] BPKPD Sragen. Anggaran itu merupakan pergeseran di [Belanja Tidak Terduga] BTT,” jelasnya.
Baca Juga : Disnakan Sragen Petakan Hewan Ternak Sasaran Vaksin
Rina menjelaskan pengobatan massal dan vaksinasi massal kemungkinan tidak dibarengkan. Dia mengatakan vaksinasi massal dilakukan terlebih dahulu pada ternak sehat. Kegiatan tersebut akan dimulai pekan depan.
Rina mengatakan vaksinasi massal itu ditargetkan rampung pada pekan pertama Juli atau sebelum pelaksanaan Hari Raya Iduladha. "Untuk gerakan vaksinasi nanti dirapatkan pada Senin besok. Kami akan mengumpulkan desa-desa untuk gerakan vaksinasi ternak dengan sasaran ternak sehat. Ternak yang sakit atau sudah sembuh dari PMK tidak boleh divaksin sehingga ternak-ternak itu bukan sasaran vaksinasi,” ujarnya.
Kasus PMK di Sragen terus bertambah. Dia menyebutkan data terakhir per Kamis (23/6/2022) total ternak yang terkena PMK mencapai 871 ekor. Ternak yang terdeteksi PMK itu tersebar di 20 kecamatan.
Rina kesulitan membatasi mobilisasi ternak dari luar daerah masuk Sragen. Oleh karena itu, dia berencana melakukan pemeriksaan serentak melibatkan TNI, Polri, dan MUI menjelang iduladha.
Baca Juga : Bakul Sragen Nekat Datangkan Sapi Madura Tanpa SKKH, Positif PMK
Kabid Kesehatan Hewan Disnakan Srage, drh. Toto Sukarno, menerangkan kasus PMK di Sragen per Kamis (23/6/2022) sudah menyerang 871 ekor ternak. Jumlah itu terdiri dari 464 ekor kasus aktif, 363 ekor sembuh, 36 ekor disembelih, dan 8 ekor mati dikubur.
Dia mengatakan selama sehari ada penambahan kasus baru sebanyak 76 ekor. Hingga Jumat, Toto menyampaikan 20 kecamatan di Sragen masih zona merah PMK.
Tiga kecamatan masih mendominasi kasus PMK di Sragen, yakni Sumberlawang dengan 97 ekor, Sambungmacan 76 ekor, dan Kedawung 92 ekor. Dia menyebut Kecamatan Karangmalang juga cukup tinggi kasus PMK yakni 78 ekor. Sisanya 16 kecamatan rata-rata di bawah 60 ekor. Kecamatan Sragen terendah kasus PMK yaitu empat ekor.
Baca Juga : Di Sragen, Hewan Kurban Hanya Bisa Disembelih Kalau Ada SKKH