Esposin, BOYOLALI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menunda rencana pembangunan sport center di gedung bekas Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali di Desa Penggung, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, pada 2024 ini.
Bupati Boyolali, M Said Hidayat, menyampaikan proyek tersebut tidak dibatalkan tapi ditunda. “Bukan dibatalkan, tidak ada kata dibatalkan. Akan tetapi ditunda mengingat ketersediaan anggaran yang harus kami siapkan,” kata Said kepada wartawan di Gedung DPRD Boyolali, Senin (19/8/2024).
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Ia mengatakan tidak masalah penundaan pembangunan sport center untuk para atlet Boyolali itu. Said meyakini pembangunan bakal berjalan nantinya.
“Mau dijalankan pada tahun berapa, ada konsep untuk membangun itu, harus dipersiapkan sebaik-baiknya. Upaya membangunnya juga harus direncanakan baik-baik,” kata dia.
Sebelumnya, Said menyampaikan rencana pembangunan sport center itu saat menghadiri Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Boyolali di Front One Hotel Budget Alun-alun Kidul Boyolali, Rabu (20/12/2023).
“Ke depan, pada 2024, kami mulai fasilitasi untuk sport center. Kami buatkan sport center, tapi sing sabar, anggarane ora langsung ujug-ujug rampung, ora kaya sulapan [tapi yang sabar, anggarannya tidak langsung serta merta selesai, tidak seperti sulap],” ujar Said di depan para pengurus KONI dan perwakilan pengurus 38 cabang olahraga kala itu.
Lebih lanjut, Bupati mengusulkan perlunya dibangun tempat semacam museum olahraga. Tujuannya dibangun museum olahraga, tutur Said, adalah untuk menghargai atlet-atlet berprestasi asal Boyolali. Selain itu, Said mengatakan museum olahraga juga bisa menjadi pengingat dan motivasi atlet-atlet untuk berprestasi.
KONI Boyolali Kecewa
“Dengan dibangunkan ruang seperti itu, prestasi-prestasi atlet itu bukan hanya menjadi kenangan dan bahan laporan, tapi ada ruang menyimpan data,” kata dia.
Ketua KONI Boyolali, Kukuh Hadiatmo, mengatakan sudah mendengar kabar soal ditundanya pembangunan sport center Boyolali. Ia menyambut baik adanya sport center di Boyolali dengan harapan ada berbagai cabang olahraga yang bisa berlatih di lokasi tersebut.
Dengan penunandaan itu, ia mengatakan KONI Boyolali agak kecewa. “Kemarin ada beberapa hal yang disampaikan ke kami, dan ini menjadi catatan buat kami bahwa ternyata [pembangunan sport center] tidak bisa dilaksanakan tahun ini,” kata pria yang akrab disapa Tatang tersebut.
Ia mengatakan saat ini para atlet berlatih untuk tanding di lokasi-lokasi yang dinilai layak sebagai tempat latihan. Namun, Tatang menyampaikan rata-rata cabang olahraga mengeluhkan terkait tempat untuk latihan. “Sehingga kami berharap ada gantinya [untuk berlatih] atau direalisasikan sport centernya,” kata dia.
Dari informasi yang diperoleh Esposin, sport center sedianya dibangun tahun ini di lahan seluas 16.550 meter persegi dengan anggaran Rp4 miliar. Pembangunan sport center itu diperkirakan butuh dua tahun anggaran sampai selesai.
Beberapa fasilitas di sport center itu di antaranya Kantor Sekretariat KONI Boyolali, museum olahraga, dan tempat latihan untuk beberapa cabang olahraga. Cabang olahraga BMX, sepatu roda, dan skateboard juga disediakan fasilitas latihan outdoor. Di samping itu akan ada fasilitas publik antara lain ruang terbuka hijau, tempat parkir, dan food court.