Esposin, KLATEN -- Tradisi sebaran apam Yaa Qawiyyu di Lapangan Klampeyan, Kecamatan Jatinom erat kaitannya dengan sosok Ki Ageng Gribig. Sebaran apam kembali dilakukan setelah dua tahun sebelumnya digelar terbatas karena pandemi Covid-19.
Yaa Qowiyyu awalnya diadakan untuk mengenang sosok Ki Ageng Gribig. Yang bersangkutan merupakan salah satu penyebar agama Islam di Jatinom pada masa Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Tradisi ini memiliki makna mendalam salah satunya mengajak setiap orang untuk memohon ampun kepada Sang Pencipta.
Tradisi Yaa Qowiyyu bermula ketika sosok Ki Ageng Gribig pulang haji. Sesampainya di Jatinom, Kiai Ageng Gribig membagikan oleh-oleh berupa kue kepada santrinya.
Lantaran tidak cukup, dia meminta keluarganya membuat kue tambahan untuk dibagikan yang kemudian diberi nama apam. Nama kue itu berasal dari serapan kata ‘affun yang artinya ampunan.
Baca Juga: Sebaran Apam Yaa Qawiyyu Jatinom Klaten Kembali Digelar, Ini Jadwalnya
Sekretaris Umum dan Narasumber Pengelola Pelestari Peninggalan Kyahi Ageng Gribig (P3KAG), Mohammad Daryanta, menceritakan peristiwa Ki Ageng Gribig pulang berhaji itu diperkirakan pada pada Jumat Pahing, 17 Sapar 1541 atau 1619 Masehi.
“Ini berdasarkan sengkalan lamba yang berbunyi ratu suci tataning jagat,” kata Daryanta saat ditemui Esposin, Jumat (2/10/2020).
Tradisi Yaa Qowiyyu yang penuh makna itu lantas dikembangkan para santri sepeninggal sosok Ki Ageng Gribig. Saban tahunnya, ribuan hingga ratusan ribu orang berdatangan untuk mengikuti tradisi tersebut.
Penyebaran apam Yaa Qawiyyu rencananya digelar di Lapangan Klampeyan, Jumat (16/9/2022) siang atau setelah Salat Jumat. Apam bakal kembali disebarkan dari panggung serta menara di Lapangan Klampeyan.
Baca Juga: 100 Ojol Dikerahkan Antar 1.000 Paket Apam Yaa Qowiyyu di Jatinom Klaten
Sebaran apam ini digelar seiring melandainya kasus Covid-19 sekaligus mengenang sosok Ki Ageng Gribig.
“Insyaallah kembali dilakukan sebaran apam. Semua tetap dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan,” kata Camat Jatinom, Wahyuni Sri Rahayu, saat dihubungi Esposin, Senin (29/8/2022).