by R Bony Eko Wicaksono - Espos.id Solopos - Kamis, 26 September 2024 - 19:25 WIB
ESPOS.ID - Etik Suryani (tengah) bersama warga di salah satu wilayah di Sukoharjo sebelum cuti dinas sebagai Bupati Sukoharjo. (Istimewa/Pemkab Sukoharjo)
Esposin, SUKOHARJO–Etik Suryani selama bertugas sebagai Bupati Sukoharjo 2021-2024 dikenal dekat dengan warga. Perempuan berjilbab itu kerap blusukan ke wilayah perdesaan maupun wilayah pelosok yang berbatasan dengan daerah lain untuk bertemu dan mendengarkan aspirasi warga.
Sebagai informasi, saat ini Etik sedang cuti dari kegiatan kedinasan karena menjalani masa kampanye Pilkada Sukoharjo 2024. Selama memimpin Sukoharjo, dia selalu ramah menyapa warga yang ditemuinya. Warga berebut bersalaman dan berswafoto bersama perempuan yang dikenal sebagai sosok keibuan dan dekat dengan masyarakat itu. Sambang warga menjadi kebiasaan rutin yang dilakukannya saat menghadiri kegiatan di wilayah perdesaan.
Kedekatan Bupati Etik dengan masyarakat Sukoharjo tercermin saat mereka mengobrol tanpa sekat. Saat bertemu Bupati Etik, warga memanfaatkannya dengan menyampaikan aspirasi dan masukan terkait beragam permasalahan yang mereka hadapi. Bupati Etik menampung dan mencatat aspirasi dan masukan itu sebagai bahan evaluasi yang akan ditindaklanjuti organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
“Momen seperti itu mahal karena bisa mendengar dan menyerap aspirasi dan masukan dari masyarakat. Apa saja problem yang mereka hadapi dan rasakan pasti akan ditindaklanjuti oleh instansi terkait,” kata Bupati Etik sebelum cuti.
Fasilitas publik seperti kondisi jalan rusak dan bergelombang menjadi aspirasi paling banyak didengar Bupati Etik saat sambang warga. Keluhan warga atas kondisi jalan langsung cepat direspons oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Kondisi jalan yang berlubang, retak, dan bergelombang kini menjadi mulus setelah diperbaiki. Proyek perbaikan jalan menjadi proyek strategis Bupati Etik pada 2024.
Selain sambang warga, Bupati Etik senantiasa menjaga tradisi sonjo yang menggambarkan kebersamaan, silaturahmi, dan guyub rukun. Bupati Etik selalu memenuhi undangan hajatan pernikahan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun masyarakat umum.
Baru-baru ini, Bupati Etik rela berjalan kaki menaiki jalan perbukitan di Kecamatan Bulu untuk menghadiri acara resepsi pernikahan. Dengan memakai payung, Bupati Etik berjalan kaki sekitar 200 meter karena lokasi resepsi pernikahan di lereng perbukitan. Kepedulian terhadap warga yang tengah berduka juga diperlihatkan Bupati Etik dengan takziah di rumah duka warga yang meninggal dunia.
“Secapai-capainya Bu Etik karena banyak agenda kegiatan dari pagi hari hingga malam hari, kalau bertemu langsung masyarakat jadi hilang. Saya selalu menekankan agar masyarakat selalu guyub rukun dan kompak,” Tutur Etik.
Terpisah, warga Desa Jatingarang, Kecamatan Weru, Rumaniah, mengatakan salah satu kriteria pemimpin yang baik dan ideal adalah mau mendengarkan aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, pemimpin harus menjadi pendengar beragam aspirasi, keluhan, dan masukan dari masyarakat. Sehingga, muncul terbangun hubungan baik antara pemerintah dengan masyarakat.
“Alhamdulillah penantian msayarakat selama bertahun-tahun direspons oleh Ibu Bupati Etik. Beliau mewujudkan aspirasi masyarakat dengan membangun jembatan penghubung. Luar bisa Bupati Etik,” ujar dia.