Esposin, SUKOHARJO — DPRD Sukoharjo menyoroti buruknya saluran drainase di sejumlah lokasi yang mengakibatkan genangan air saat turun hujan dengan intensitas tinggi. Instansi terkait diminta segera menangani permasalahan itu lantaran mengganggu kenyamanan pengguna jalan dan masyarakat.
Catatan khusus itu disampaikan Ketua DPRD Sukoharjo, Wawan Pribadi, saat berbincang dengan Esposin, Sabtu (2/4/2022). Sebelumnya, Wawan menyampaikan hal serupa saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2023 di Gedung Menara Wijaya pada beberapa hari lalu.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Menurut Wawan, banyak saluran drainase di wilayah perkotaan tak berfungsi secara maksimal. Saluran drainase berusia puluhan tahun yang jarang dilakukan pembersihan maupun pemeliharaan secara berkala. Akibatnya, tanah bercampur sampah plastik mengendap di dasar saluran drainase yang membuat air tak bisa mengalir lancar.
Baca Juga: Jalan di Underpass Makamhaji Sukoharjo Rusak, Perbaikan Fokus Drainase
“Kondisi ini banyak ditemui di wilayah perkotaan seperti Kartasura, Grogol, dan sebagian wilayah Baki. Kondisi saluran drainase kurang diperhatikan. Imbasnya, air saluran drainase meluap saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi,” kata dia.
Politikus asal PDIP itu mencontohkan buruknya saluran drainase di selatan simpang empat Kartasura, tepatnya bekas gedung bioskop Kartasura. Sekarang lokasi itu berubah menjadi pusat penjualan handphone dan aksesoris.
Saat turun hujan lebat selama berjam-jam bisa dipastikan genangan air merendam bahu jalan dan halaman rumah toko (ruko). Kondisi ini disebabkan air di saluran drainase tak bisa mengalir lancar gara-gara tebalnya endapan tanah.
“Ini baru satu contoh di lokasi bekas gedung bioskop Kartasura. Belum lokasi lain yang kondisinya hampir sama atau bahkan lebih parah,” ujar dia.
Baca Juga: Tembok Bolong Keraton Solo di Baluwarti, Saksi Bisu Banjir Bandang 1966
Wawan meminta agar instansi terkait segera merespons dengan melakukan langkah konkret. Sehingga, problem itu tak lagi dikeluhkan masyarakat saat musim penghujan. Instansi terkait juga diminta menginventarisasi jumlah dan kondisi saluran drainase di Kabupaten Jamu.
“Mungkin usia saluran drainase bermacam-macam. Ada yang baru, ada juga yang sudah puluhan tahun. Apakah kondisinya masih bagus atau layak diganti karena rusak. Ini butuh inventarisasi saluran drainase secara detail,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo, Bowo Sutopo Dwi Atmojo, menyatakan segera mengecek kondisi saluran drainase yang rawan genangan air hujan di wilayah perkotaan. Ia juga akan mendata jumlah saluran drainase termasuk masih berfungsi atau tidak.