Esposin, SOLO--Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mendukung penuh pelaksanaan Festival Jurnalisme Toleransi Keberagaman di Balai Kota Solo, Kamis (27/6/2024). Program tersebut melibatkan ratusan pelajar dan guru untuk menyebarkan nilai-nilai toleransi keberagaman.
Festival Jurnalisme Toleransi Keberagaman merupakan puncak dari Program Jurnalisme Toleransi Keberagaman yang diinisiasi Solopos Institute bekerja sama dengan Pemkot Solo dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah selama satu semester sejak akhir tahun lalu.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Program ini adalah strategi menginternalisasi elemen jurnalisme untuk melawan sikap-sikap intoleran dan kurangnya menghargai perbedaan. Ada sebanyak 8 SMP, dan 4 SMA-SMK di Solo, Karanganyar, Sukoharjo, dan Klaten yang terlibat.
Kolaborasi pendidikan toleransi dan jurnalisme dengan menghasilkan produk modul dan buku panduan jurnalisme keberagaman bagi guru dan murid SMP sampai SMA/SMK. Kemudian para peserta membuat konten dengan pendekatan toleransi di website soloensis.com dan media sosial masing-masing peserta.
Gibran mengapresiasi Program Jurnalisme Toleransi Keberagaman yang diinisiasi Solopos Institute. Gibran berencana hadir pada acara puncak saat Festival Jurnalisme Toleransi Keberagaman yang meliputi pameran karya, talkshow, pentas seni, dan pengumuman lomba konten keberagaman.
“Bagus, bagus. Kami usahakan datang,” jelas Gibran saat menerima audiensi Solopos Media Group di Balai Kota Solo, Senin (10/6/2024).
Fasilitator Program Jurnalisme Toleransi Keberagaman Kaled Hasby Ashshidiqy, mengatakan sekitar 500 orang bakal meramaikan festival yang meliputi siswa, guru, dan tamu undangan.
“Aksi intoleransi dan perundungan merupakan kekerasan yang terbesar dilakukan di sekolah. Kami membuka kesadaran siswa dan guru untuk memiliki sikap toleransi,” papar dia.
Menurut dia, para guru dan murid yang telah menjalani Program Jurnalisme Toleransi Keberagaman akan menjadi agen toleransi.
Chief Operation Officer Solopos Media Group Rini Yustiningsih menambahkan Program Jurnalisme Toleransi Keberagaman sudah memasuki tahun keempat. Sekolah diharapkan menginisiasi pembentukan ekstrakurikuler atau menguatkan ekstrakurikuler yang ada setelah mengikuti program tersebut.