Esposin, SOLO--Tempat karaoke di Solo kian menjamur. Solo undercover kali ini mengulas kisah pemandu lagu (PL) karaoke.
Esposin belum lama ini menyambangi sebuah tempat indekos di Solo. Dua perempuan muda, Fanny, 18, dan Sofie, 19, mengisahkan kehidupan mereka. (Sejak Kelas III SMP Jadi PL)
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Fanny mengaku senang dengan pekerjaan menemani pelanggan yang kebanyakan pria usia 20-40 tahun bernyanyi. (Kuliah Sambil Jadi PL)
Dengan mematok tarif Rp75.000/jam, ia mampu membeli kebutuhannya sendiri seperti biaya salon, biaya kos-kosan, dan perawatan lainnya. (Goyang Pinggul dan Rupiah pun Mengalir)
Ia juga mengaku memiliki pelanggan tetap yang memberikan tarif tinggi dan sesuai keinginannya. “Bisa sampai Rp1 juta sih kalau mau, soalnya dia [pelanggan tetapnya] mau membayar berapa pun selama dua jam saya temani,” imbuh dia. (Sebulan Kantongi Rp17 Juta)
Fanny mengatakan di ruangan karaoke keluarga dia selalu diberi minuman keras dan rokok.
“Saya memang perokok, kalau sama pelanggan ya pasti minum. Tidak sampai melakukan seks sih, paling yah dipeluk sama dicium di pipi,” ujarnya, Jumat (12/12/2014).
Menurut sulung dari tiga bersaudara ini, pekerjaannya tidak diketahui oleh keluarga maupun kedua orang tuanya.
Alasan serupa dilontarkan PL lainnya yang juga teman satu tempat indekos Fanny, Sofie, 19. Perempuan berambut panjang sepunggung itu mengatakan ia hanya ingin mendapatkan kesenangan saat menemani karaoke pelanggannya.
“Pekerjaan ini sebagai hiburan saja, kalau uangnya sih sebenarnya enggak seberapa,” tutur dia.