Esposin, SOLO — Penghargaan bergengsi kembali diraih Pemerintah Kota (Pemkot) Solo di kancah nasional tepat dipenghujung tahun ini.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Kota Solo dinobatkan menjadi kota paling inovatif di Indonesia dengan predikat Pemerintah Kota Terinovatif sepanjang 2017.
Penghargaan Innovative Government Award (IGA) diserahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo kepada Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo di Hotel Sahid Jakarta, Senin (18/12/2017) malam.
Penghargaan tersebut diterima Kota Solo bersama sembilan kota lain di antaranya Kota Tangerang Selatan, Surabaya, Probolinggo, Magelang, Yogyakarta, Makasar, Pontianak, Sawahlunto, dan Bontang. (Baca: Data Daftar Inovasi Pemkot Solo)
Sedangkan untuk tingkat kabupaten penghargaan diberikan kepada Kabupaten Lebak, Madiun, Malang, Gresik, Sleman, Boyolali, Bogor, Musi Rawas, Bantaeng dan Pinrang. Kemudian tingkat provinsi adalah Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Selatan.
Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Setda Solo Heri Purwoko mengatakan IGA Award 2017 merupakan apresiasi pemerintah pusat yang diinisiasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri, terhadap daerah yang telah melakukan perubahan dengan inovasi dalam pelayanan publik.
Penghargaan tersebut juga sebagai apresiasi terhadap kepala daerah yang dapat memberikan keteladanan kepemimpinan, serta mampu menggerakkan dan mengorganisir masyarakat untuk mendukung program pemerintah.
Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo mengatakan berkomitmen terus berinovasi dalam program-program kerja yang dijalankan. Inovasi dalam bidang pelayanan masyarakat menjadi fokus utama guna meningkatkan daya saing sekaligus mengikuti tuntutan perubahan yang semakin cepat. Inovasi tersebut sekaligus memberikan kemudahan dalam pelayanan.
“Inovasi diperlukan karena tidak terlepas dari tuntutan perubahan yang semakin cepat,” kata dia.
Tujuan lain adalah efisiensi anggaran, sumber daya manusia (SDM) hingga transparansi dan akuntabel dalam tata kelola pemerintahan. Wali Kota mencontohkan salah satunya penerapan retribusi pasar secara elektronik (e-retribusi) yang dinilai efisien SDM dan transparan. Pemkot juga bisa menghitung potensi pendapatan asli daerah (PAD) lebih akuntabel.
“Dengan e-retribusi pasar misalnya bisa irit SDM, dulu petugas penarik retribusi bisa lima orang, sekarang cukup dua orang,” tuturnya.
Belum lagi setoran masuk kas daerah lebih transparan dan riil sekaligus mengantisipasi penyimpangan. Wali Kota menuturkan sepanjang 2017, terdapat 176 inovasi yang dikembangkan Pemkot. Bahkan Pemkot belum lama ini menggelar Konvensi Inovasi yang diikuti seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot.
Beberapa inovasi Besuk Kiamat (Bela Sungkawa Kirim Akta Kematian) yakni pelayanan administrasi kependudukan berupa penerbitan akta kematian yang dibarengkan dengan perubahan data Kartau Tanda Pendiduk (KTP) dan kepala keluarga (KK). Selain itu juga ada e-pajak dan e-retribusi.