Solo (Espos)--Pelaksanaan Kirab Solo Karnaval Boyong Kedaton sebagai puncak Hari Jadi Kota Solo ke-265, Rabu (17/2) berlangsung meriah.
Namun manajemen penonton yang sebelumnya dirancang panitia dinilai gagal. Tidak terlihat deretan kursi yang sedianya menjadi pembatas antara penonton dengan rombongan peserta karnaval.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Gagalnya rencana tersebut membuat penonton tetap meringsek ke tengah jalan, menyisakan hanya sekitar empat meter ruang bagi rombongan kirab. Berdasarkan pantauan di kawasan Kota Barat dan Jl Slamet Riyadi, tepatnya di depan Loji Gandrung, penonton mulai memadati jalan sekitar satu jam sebelum kirab dimulai.
Di Kota Barat, penonton yang menggunakan kendaraan bermotor mulai meringsek ke tengah jalan tatkala rombongan lurah dan camat yang menaiki mobil jeep melintas. tsa